Keduaadalah “Penciptaan”. Semua makhluk hidup ada karena diciptakan oleh Pencipta yang cerdas. Ketika kehidupan beserta berjuta-juta bentuknya – yang tak mungkin muncul secara kebetulan itu – pertama kali diciptakan, makhluk hidup telah memiliki rancangan yang lengkap, sempurna dan unggul, sama seperti yang dimilikinya sekarang.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Benar kata Ibukku bahwa belajar itu tiap detik, bahwa membaca itu tidak hanya buku. Dan dengan diam, aku ternyata bisa menyimak, berusaha mengambil pelajaran -tentu saja yang sesuai dengan kapasitas otakku. Semua dimulai ketika aku mengambil mata kuliah Teaching Prose ketika di bangku Pasca Sarjana. Grandma Roembilin, dosenku ketika itu, meminta aku dan teman teman untuk membaca dan mendiskusikan satu novelette yang ditulis oleh Mitch Albom. Dari sekian banyak karya si pengarang, Grandma memilihkan "The Five People you meet in Heaven". Diksi yang mudah dicerna, cara bercerita yang tidak biasanya membuat aku senang membaca novelette tersebut. Namun ternyata kisah yang pendek itu, mendadak menjadi buku filsafat tebal. Kata kata ringan berubah menjadi luar biasa berat dalam makna. Pikir dan hatiku langsung terikat pada mini novel tersebut. Semua kalimat didalamnya mengandung filosofi hidup. Semuanya menjadi kalimat kalimat kutipan favoritku. Salah satunya adalah yang ini. “There are no random acts...We are all connected...You can no more separate one life from another than you can separate a breeze from the wind...” ― Mitch Albom, The Five People You Meet in Heaven Membayangkan bahwa semua kejadian dalam hidup kita ini bukanlah kejadian yang ngawur, bahwa tidak ada itu yang namanya kebetulan, adalah sesuatu yang awalnya membingungkan. Apalagi memahami bahwa jaring hidup kita terkoneksi dengan hidup mahluk lain. Ini karena mataku di depan sehingga aku terbiasa menatap ke depan. Tidak menyadari -atau seringkali lupa- bahwa dibelakangku ada garis hidupku yang lalu. Bahwa disamping kiri kananku, bahkan atas bawahku, ada kehidupan kehidupan yang lain dari mahluk mahluk yang itu lah yang merajut benang benang peristiwa dalam hidupku. Semuanya itu lah yang menjadi lantaran aku yang sekarang, yang sekarang ini sampai di titik semua pikiran pikiran ini akhirnya bertaut. Kitab "Al Ibriiz" yang aku kaji beberapa waktu terakhir -sebagai pelarian atas peristiwa peristiwa penghancur hati yang terjadi dalam hidupku beberapa tahun terakhir ini, memaktubkan hal yang sama. Hantaman keras pada diriku! Agamaku mengaturnya. Kitabku menuliskannya. Tuhanku menjelaskannya. Tidak ada satu pun di alam ini yang terjadi secara kebetulan, sebagaimana tertuang dalam Al-Qur`an, "... Allah mengatur urusan makhluk-Nya." ar-Ra'd 2. Dalam ayat lain dikatakan, " dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula...." al-An'aam 59. Dialah Allah Yang menciptakan dan mengatur semua peristiwa, bagaimana mereka berawal dan berakhir. Dia pulalah yang menentukan setiap gerakan bintang-bintang di jagat raya, kondisi setiap yang hidup di bumi, cara hidup seseorang, apa yang akan dikatakannya, apa yang akan dihadapinya, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur`an, "Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran." al-Qamar 49 "Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tidak pula dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab Lauh Mahfuzh sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." al-Hadiid 22 Duh Gusti! Siapapun dia yang masuk dalam hidupku, sebesar ataupun sekecil apapun peranannya, adalah sudah dituliskan, Apapun peristiwa yang terjadi dalam hidupku, sepenting ataupun seremeh apapun, adalah juga sudah dituliskan. Apa yang harus aku khawatirkan? Jika aku dibuatNya begini, menjadi seperti ini, di jalan ini, maka ini bukanlah trial dan errornya Tuhanku atas hidupku. Bukan lahan coba coba bagi Dia untuk hidupku. Sekuat apapun aku menolak dan menghindar, bila itu sudah disahkan atas hidupku, maka bagaimanapun caranya hal itu akan tetap terjadi jua. Begitupun sebaliknya. Karenatidak ada selembar pun daun yang jatuh tanpa ijin Tuhan. Lihat Cerpen Selengkapnya
BuahRoh Kudus (bahasa Yunani: καρπος, karpos, "buah"; πνευματος, pneumatos, "roh") adalah istilah Alkitab yang merangkum 9 sifat nyata dari hidup Kristen yang sejati menurut rasul Paulus. Meskipun tertulis ada 9 sifat (atau "atribut"), tetapi istilah aslinya dalam bahasa Yunani untuk "buah" adalah kata tunggal, menegaskan bahwa hanya ada satu macam "Buah", dengan 9 sifat.
Sering kali kita menyebut kata “kebetulan” sebagai ungkapan untuk suatu hal yang tidak disangka-sangka oleh kita sebelumnya. Misalnya, kita sedang pergi ke pasar untuk belanja, lalu disaat melewati pintu masuk pasar tiba-tiba ada penjual ikan yang menawarkan ikannya dengan harga yang sangat murah. Kita menganggap hal tersebut adalah kebetulan. Lalu contoh lain, ketika kita sedang perjalanan menuju ke suatu, tempat tiba-tiba ban mobil yang kita tumpangi bocor. Dan beberapa menit kemudian terjadi kecelakaan dari beberapa kilometer dari tempat kita. Lalu apakah kejadian tersebut suatu kebetulan juga? Mari kita simak Ayat-ayat Allah SWT berikut, “Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Miliknya apa yang di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apapun tentang ilmunya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursinya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar”. Al Baqarah 2 255 Lalu perhatikan juga ayat berikut, “Dan kunci-kunci semua yang gaib ada pada-Nya, tidak ada yang mengetahui selain Dia. Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut, tidak ada sehelai daun pun yang tidak diketahuinya. Tidak ada sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak ada pula sesuatu yang basah atau yang kering yang tidak tertulis dalam kitab yang nyata Lauh Mahfuzh”. Al An’aam 6 59 Kemudian, mari simak Asmaul Husna, Ilmu Maha Mengetahui, Sama’ Maha Mendengar, Bashar Maha Melihat, Aliman Dzat yang Maha Mengetahui, Sami’an Dzat yang Maha Mendengar, Bashiran Dzat yang Maha Melihat. Apabila kita telaah kembali kemudian renungkan apa yang tersirat dalam ayat-ayat dan sifat-sifat Allah tersebut, maka jelaslah bawa tidak ada yang kebetulan, melainkan semuanya sudah terencana oleh-Nya. Saat menyatakan kalimat “ini kebetulan” atau semacamnya, ada indikasi kita mengungkapkan bahwa hal yang dialami terjadi tidak dengan takdir Allah. Hal ini tentu saja keliru, pasalnya Allah SWT sudah menakdirkan atau menetapkan hal itu sebelumnya. Tak mungkin Allah mengetahui belakangan atau secara kebetulan mengetahuinya. Dalam contoh yang pertama, Allah sudah menetapkan rezeki kita, dengan mendapatkan harga ikan yang sangat murah Allah memberikan rezeki atas perantara penjual ikan tersebut dan Allah sudah mengetahui bahwa kita akan pergi ke pasar untuk membeli ikan. Sementara contoh yang kedua, Allah Maha Mengetahui bahwa akan ada kecelakaan di depannya. Dan Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Maka dari itu, Allah memberikan perantara ban mobil kita bocor supaya tidak terjadi kecelakaan kepada kita. Lalu, apakah kita hidup dan mati juga merupakan suatu kebetulan juga? Coba renungkan, “Pernahkah, saat kamu tanpa sengaja memikirkan seseorang yang sudah lama tidak bertemu dan tiba-tiba orang itu muncul atau dia menelponmu? Itu adalah kuasa Allah yang ingin menghibur kamu”. Sekali lagi, tidak ada yang kebetulan dalam hidup manusia. Terlalu mudah bagi Allah untuk mendemonstrasikan kasih dan kuasa-Nya di saat manusia merasa dirinya tidak mampu. Logika manusia terbatas, akal pikiran manusia yang pintar pun tidak mampu menguak isi alam. Jika kamu mengatakan kebetulan, itu adalah bahasa ketidaksanggupan manusia menerima kesengajaan Allah. Oleh Anis Riskiyatul Jannah,
Ayat7(8), “Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku”, ini bicara tentang Mesias; ayat 8 (9), “aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku” —ini Sang Mesias. Dan bukan kebetulan, penggenapannya di dalam Kristus, yang juga kritis terhadap korban yang dilakukan di bait suci Yerusalem. Posted on Minggu, 11 Agustus, 2019 by saatteduh – Santapan Harian Scripture Union Indonesia. – Baca 1 Samuel 91–1016 Hidup itu misteri, tidak mudah ditebak. Namun satu hal yang pasti, Allah berkuasa memerintah dan menata segala sesuatu. Tidak ada kebetulan dalam hidup ini karena Allah bekerja dalam segala sesuatu. Kisah Saul yang diurapi oleh Samuel memberitahukan bahwa hidup ini tidak kebetulan. Kish, ayah Saul, kehilangan keledai-keledai betinanya. Ia kemudian menyuruh Saul mengajak seorang bujangnya untuk mencari keledai-keledai tersebut. Di tengah jalan, si bujang mempunyai ide untuk menanyakan kehilangan mereka itu kepada Samuel. Akhirnya, mereka bertemu dengan Samuel, lalu Samuel mengurapi Saul menjadi raja. Sebelum mengurapi Saul, Samuel menceritakan petunjuk Allah tentang siapa yang harus ia urapi. Ayat 15-18 jelas menunjukkan bahwa peristiwa kehilangan keledai dan perintah Kish kepada Saul untuk mencari keledainya bukanlah hal yang kebetulan. Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk menggenapi rencana-Nya. Dan rencana Allah pasti mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya. Memang, rencana Allah dapat tampak seolah kebetulan. Untuk menyadari dan mengetahui semua itu, dibutuhkan relasi yang dekat dengan-Nya dan kepekaan. Samuel selalu hidup dekat dengan Allah. Ia mempunyai kepekaan dan hikmat dalam mendengarkan suara-Nya. Sedari muda, Samuel sudah melatih telinganya untuk peka terhadap firman Allah. Allah senantiasa memberi petunjuk kepadanya. Di tengah zaman yang penuh hiruk pikuk dan tantangan ini, kita diajak untuk peka terhadap apa yang terjadi. Allah ingin kita senantiasa berdialog dengan-Nya dan merenungkan ”Apa kehendak Allah atas segala peristiwa yang sedang dihadapi.” Satu hal yang pasti, dalam segala keadaan, Allah hendak mendatangkan kebaikan bagi setiap orang yang mengasihi-Nya. Ia ingin menyatakan kasih-Nya bagi kita semua, baik melalui peristiwa yang baik maupun yang tampaknya menyakitkan. Doa Tuhan, tolonglah kami untuk mengetahui kehendak-Mu melalui segala sesuatu yang terjadi. [MH] Beri peringkat Filed under Renungan Harian

Danfungsi Penguasaan (Bezit) adalah sebagai berikut : 1. Fungsi Yustisial: siapa yang menguasai suatu benda, dianggap sebagai orang yang berhak atas benda tersebut sampai dapat dibuktikan sebaliknya (pasal 1977 ayat (1) KUHPerdata). Hukum melindungi keadaan ini tanpa mempersoalkan siapa sebenarnya yang mempunyai hak milik atas benda itu.

Jakarta - Setelah melalui masa sulit ketika berdakwah, Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW dan kaum muslimin untuk hijrah. Beliau kemudian hijrah ke Habasyah untuk pertama Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri dalam Sirah Nabawiyah menerangkan, perintah Allah SWT tersebut tercantum dalam surah Az-Zumar ayat 10,قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ ١٠ Artinya "Katakanlah Nabi Muhammad, "Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu." Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa perhitungan."Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri menjelaskan, Rasulullah SAW sudah tahu bahwa Ashhaman An-Najasyi, raja yang berkuasa di Habasyah merupakan seorang raja yang adil sehingga tidak ada seorang pun yang teraniaya di sisinya. Oleh karena itu, beliau memerintahkan beberapa orang muslim hijrah ke Habasyah untuk melepaskan diri dari cobaan sambil membawa pada bulan Rajab tahun ke-5 kenabian, sekelompok sahabat hijrah yang pertama kali ke Habasyah. Mereka terdiri dari 12 orang laki-laki dan 4 orang wanita yang dipimpin oleh Utsman bin Affan rombongan ini ikut pula Sayyidah Ruqayyah, putri dari Rasulullah SAW. Beliau bersabda tentang keduanya, "Mereka berdua adalah penduduk Baitul Haram pertama yang hijrah di jalan Allah SWT setelah Ibrahim dan Luth."Mereka berjalan dengan mengendap-endap di tengah malam dan pergi menuju pinggir pantai, agar tidak diketahui orang-orang Quraisy. Secara kebetulan saat mereka tiba di pelabuhan Syaiban ada dua kapal yang datang dan hendak bertolak menuju orang-orang Quraisy mengetahui kepergian orang-orang muslim mereka mulai mengejar, namun kaum muslimin berhasil untuk jabur dengan sana orang-orang muslim mendapat perlakuan yang baik. Hingga pada bulan Ramadan di tahun yang sama, Nabi SAW keluar dari Masjidil Haram, yang saat itu para pemuka dan pembesar Quraisy sedang berkumpul di berdiri di hadapan mereka, lalu seketika itu pula membacakan surat An-Najm. Orang-orang kafir tidak pernah mendengarkan kalam Allah SWT tersebut sebelumnya. Hal ini turut dijelaskan dalam firman Allah SWT lainnya, yang berbunyi,وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَذَا الْقُرْءَانِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَArtinya "Orang-orang yang kufur berkata, "Janganlah kamu mendengarkan bacaan Al-Qur'an ini dan buatlah kegaduhan terhadapnya agar kamu dapat mengalahkan mereka." QS Fushshilat 26Tetapi tatkala dilantunkan bacaan surah An Najm, gendang telinga mereka pun diketuk oleh kalam Ilahi yang indah menawan, yang keindahannya sulit untuk dilukiskan dengan suatu sontak terdiam dan terpesona, menyimak setiap isi dan semua orang khidmat mendengarnya, sehingga tidak ada pikiran lain yang melintas di benak beliau membacakan penutup surat ini, hati mereka serasa terbang. Akhirnya beliau membaca ayat terakhir yaitu surah an-Najm ayat 62,ثُمَّ دَنَا فَتَدَلّٰىۙArtinya "Dia kemudian mendekat kepada Nabi Muhammad, lalu bertambah dekat,"Mereka pun bersujud, tidak seorang pun dapat menguasai dirinya dan mereka semua merunduk dalam keadaan sinar-sinar kebenaran ini sudah mulai masuk ke dalam jiwa orang-orang yang sombong dan selalu mengolok-ngolok itu. Mereka tidak mampu menahan diri untuk bersujud. Mereka merasakan keagungan dari Allah hijrah ke Habasyah yang pertama ini juga dijelaskan oleh Ibrahim Al-Quraibi dalam Tarikh Khulafa bahwa setelah tiga bulan berada di Habasyah, para Muhajirin ini kembali ke harus kembali ke Makkah karena menghadapi kenyataan bahwa mereka dalam keadaan terasing karena membawa serta istri-istrinya. Sehingga, mereka merasa tidak nyaman ketika hidup di negeri orang dengan keadaan terasing seperti itu. Simak Video "Didoakan Netizen Segera Hijrah, Dewi Perssik Butuh Proses" [GambasVideo 20detik] kri/kri
Soloposcom, SOLO-Artis Nikita Mirzani ditangkap saat sedang ngemal pada Kamis (21/7/2022) lalu, lantas bagaimana kondisinya sekarang?Simak ulasannya di kabar artis kali ini. Sebagaimana diketahui pemeran Nenek Gayung itu dijemput paksa penyidik Polresta Serang Kota saat sedang menghabiskan waktu bersama putranya, Arkana Mawardi, di salah satu pusat
Jakarta - Kata-kata tentang kebetulan mengungkapkan kejadian luar biasa dalam hidup yang tak direncanakan. Sering kali kita sulit membedakan antara takdir dan kebetulan, karena keduanya memang memiliki persamaan. Kebetulan adalah sebuah fiksi yang tidak nyata. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua kejadian pada dasarnya merupakan takdir yang telah ditetapkan Tuhan yang Maha Esa. Ada pula pepatah yang mengatakan 'Kebetulan adalah takdir, dan takdir bukanlah kebetulan'. Seseorang yang menganggap suatu kejadian merupakan kebetulan, itu berarti belum paham arti kehidupan. Mereka selalu pesimis akan menggunakan kata kebetulan sebagai tameng menenangkan hati, sementara orang optimis akan selalu berpikir itu adalah takdir yang harus diterima dan siap memperbaiki diri. Berikut kata-kata tentang kebetulan di dunia dikutip dari sepositif, Sabtu 19/9/2020.Ilustrasi Penerapan Pola Hidup Sehat Credit "Dia tidak menyukaimu. Dia hanya sedang kesepian dan kebetulan ada kamu." 2. "Jomblo itu suatu Kebetulan dan bukan suatu Keadaan." 3. "Kamu tidak bertemu dengan seseorang karena kebetulan. Akan selalu ada alasannya, entah itu sebagai anugarah maupun pelajaran." 4. "Mungkiin di dunia ini tidak ada yang terjadi secara kebetulan, sebab semuanya terjadi karena suatu alasan." 5. "Kita hanya kebetulan diperlukan, dan kemudian semesta memisahkan." 6. "Tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini, semua adalah dampak dari segala tindakan yang kita lakukan." 7. "Kebetulan adalah hadiah bagi orang yang berani menerima kemungkinan yang salah." 8. "Semua tak ada yang kebetulan, semua butuh persiapan. Meskipun kita tidak menyadari bahwa persiapan yang paling dominan adalah mental." 9. "Tuhan, katakan jika pertemuan ini hanyalah suatu kebetulan, sehingga aku tak harus berharap terlalu banyak." 10. "Takdir bukanlah sebuah kebetulan. Itu adalah pilihan. Bukan sesuatu yang harus ditunggu, tetapi sesuatu yang harus dicapai." Kata-kata Kebetulan dalam HidupIlustrasi Kehidupan Foto Charity photography Vietnam/ "Kadang apa yang kita sebut sebagai kebetulan sebenarnya merupakan buah dari kebaikan yang dulu pernah kita lakukan." 12. "Saya percaya, kesuksesan tidak tercapai secara kebetulan tetapi dengan persiapan yang mantap disertai dengan strategi yang tepat." 13. "Tidak ada istilah kebetulan ketika hal-hal yang baik terjadi dalam hidup kita." 14. "Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun terjadi karena sebuah kebetulan." 15. "Tidak ada kesalahan dalam keadaan, mungkin hanya sebuah kebetulan." 16. "Jangan mencoba menemukan titik balik dari segala sesuatu, terkadang hal terbaik dalam hidup terjadi secara kebetulan." 17. "Kebanyakan hal-hal besar dalam hidup anda tidak akan terjadi secara kebetulan, mereka akan terjadi dengan pilihan." 18. "Pencapaian seseorang tidak datang secara kebetulan, namun hasil dari belajar dan berusaha keras yang dilakukan secara berulang-ulang." 19. "Kita hanya sepasang kenangan, yang kebetulan bertemu lagi pada satu kesempatan. Bukan pada sebuah perayaan." 20. "Kebetulan adalah takdir, dan takdir bukanlah kebetulan." Kata-kata Kebetulan dalam HidupIlustrasi sukses ketika orang menikmati hidup. Sumber Pexels/Stokpic21. "Kualitas seseorang bukan sebuah kebetulan, namun dari niat yang tulus, usaha yang keras, dan tindakan yang tepat." 22. "Kualitas bukanlah suatu kebetulan kualitas selalu berasal dari usaha yang cerdas." 23. "Prestasi bukanlah suatu kebetulan dan impian tak kan pernah menjadi kenyataan tanpa kerja keras." 24. "Sukses satu kali adalah kebetulan. Sukses dua kali adalah keberuntungan. Sukses tiga kali adalah kemampuan." 25. "Mereka yang berhasil meraih impian bukanlah sebuah kebetulan, tapi itu adalah hasil dari kerja keras dan tidak didapat dari berpangku tangan." 26. "Takdir adalah sesuatu yang mempertemukan kita karena kita tidak akan percaya pada fakta bahwa semua hal terjadi secara kebetulan." 27. "Hidup adalah serangkaian kebetulan. Kebetulan adalah takdir yang menyamar." 28. "Takdir tidak mengenal yang namanya kebetulan." 29. "Sukses bukanlah suatu kebetulan. Itu adalah hasil kerja keras. Kemenangan didapat bukan karena mereka tidak pernah gagal, tapi karena mereka tidak pernah menyerah." 30. "Jika kebetulan terjadi terlalu banyak, seorang ilmuwan akan mencari pola, dan seorang beriman akan mencari Tuhan." 31. "Begitulah hidup bekerja, kadang-kadang banyak kebetulan yang tak bisa dijelaskan." 32. "Tak ada yang kebetulan. Kebetulan hanyalah kata lain dari apa yg sudah Tuhan rancangkan." 33. "Mungkin tidak ada kebetulan di dunia ini. Mungkin memang ada koneksi yang membuat kebetulan-kebetulan itu terjadi." 34. "Sebuah kebetulan, hanyalah pemikiran yang berlaku bagi manusia. Bagi Tuhan, tak ada kebetulan. Semua hal terjadi bukan tanpa alasan." Sumber sepositif Yuk, cari tahu artikel kata-kata lainnya dengan mengikuti tautan Video 10 pemain dengan nilai pasar tertinggi di Serie A.
a Pasal 44 KUHP tentang tidak mampu bertanggung jawab. b. Pasal 48 KUHP tentang daya paksa atau overmacht. c. Pasal 49 ayat (1) KUHP tentang pembalasan terpaksa atau noodweer. d. Pasal 49 ayat (2) KUHP tentang pembelaan terpaksa yang melampaui batas atau noodweer exces. e. Pasal 50 KUHP tentang melaksanakan ketentuan undang-undang. f. ILMU fisika, biologi, falak, dan kimia telah menunjukkan kepada kita bahwa dunia diciptakan dengan aturan-aturan dan ukuran-ukuran yang rapi. Tidak ada tempat bagi sesuatu yang terjadi secara kebetulan, semua berjalan mengikuti hukum-hukum yang telah Allah ciptakan di alam semesta ini. “… dan, Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” QS Al Furqaan2 BACA JUGA Prestasi Bukanlah Kebetulan “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” QS Al Qamar49 Dan, tentu saja Allah menciptakan semua ini bukan tanpa tujuan. Tidak mungkin tanpa tujuan. Pasti, akan selalu ada hikmah di balik semua penciptaan ini. Namun, keyakinan akan semua hikmah ini, bukan berarti kita akan mengetahuinya. Karena keterbatasan ilmu manusia, bisa saja hikmah-hikmah itu masih tersembunyi, tidak terungkap oleh pandangan manusia yang terbatas ini. “… mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. ” QS. An Nisaa’19 “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” QS. Al Baqarah216 Dan, keterbatasan ini pun memberikan hikmah yang luar biasa bagi kehidupan manusia. Tidak semuanya harus ada jawaban, yang perlu kita yakini adalah semuanya demi kebaikan kita. Dalilnya sudah jelas dan sudah kita hafal bahwa Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kadang kita berusaha keras, namun hasil seolah tidak kunjung datang, seolah-olah sebab itu hanyalah pandangan kita yang terbatas. Strategi, taktik, dan rencana matang tidak selamanya akan menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan keinginan kita. Bisa jadi, Allah telah menyiapkan yang lain yang pastinya akan lebih baik dari itu. “… Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru.” QS Ath Thalaaq1 “Dan kamu tidak dapat menghendaki menempuh jalan itu kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam. At Takwir29 Jika kita berikhtiar, maka itu semata-mata karena memenuhi perintah Allah. Manusia hanya berusaha, sedangkan Allah yang menentukan akibat dan hasilnya. Dan harus kita yakini bahwa akibat dan hasil yang dipilihkan Allah bagi kita adalah yang terbaik. BACA JUGA First Chance Jika demikian, mengapa kita harus takut dan khawatir dalam menjalani hidup? Bukankah semuanya untuk kebaikan kita sendiri. Pahit mungkin terasa pahit yang kita alami. Kita tidak menyukai. Kita membencinya. Padahal boleh jadi itu yang terbaik bagi kita. Ya Allah, ampunilah hamba-Mu ini. Yang sering mengeluh dengan pemberian-Mu. Yang sering lupa bahwa Engkau memberikan yang terbaik. Mudah-mudahan, mulai detik ini saya merasa tentram terhadap rahmat Allah, keadilan-Nya, kebijaksanaan-Nya, dan ilmu-Nya. Hidup yang lebih tenang karena “melihat” peran Allah dalam setiap peristiwa dan setiap urusan. Hidup yang tenang, karena hidup dalam lindungan dan pemeliharaan Allah. [] SUMBER MOTIVASI ISLAMI EX6VIa5. 303 189 112 354 51 204 117 21 76

ayat tentang tidak ada yang kebetulan