RahmaSerahkan Bantuan Kambing dan Asuransi Usaha Ternak Sapi 01 November 2021. Lebih lanjut, Rahma mengatakan kesuksesan program pengembangan budidaya ternak sapi tersebut tentu menuntut kerja keras dari semua pihak termasuk pemerintah. "Oleh karena itu, saya menghimbau agar para penyuluh peternakan dan juga Dokter Hewan untuk terus
Selamat Datang Di Website Desa Kauman Kecamatan Bojonegoro... Artikel Ketahanan Pangan Hewani Pemberian Bantuan Kambing Kauman, Bojonegoro - Pemerintah Desa Kauman telah menyalurkan bantuan kambing kepada Kelompok Ternak Kambing Desa Kauman. Sesuai dengan Perpres Nomor 104 Tahun 2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022, kegiatan ini merupakan program ketahanan pangan dan hewani yang telah dianggarkan sebesar 20% dari total Dana Desa pada APBDes Kauman Tahun Anggaran 2022. Setiap kelompok Ternak Kambing Desa Kauman terdiri dari 4 anggota. Sebanyak 3 kelompok telah menerima bantuan kambing, yang masing-masing kelompok menerima empat kambing betina dan seekor kambing jantan. Sebelum diberi bantuan kambing, seluruh anggota kelompok telah mendapatkan pelatihan terkait ternak kambing yang diisi langsung oleh dinas peternakan dan dokter hewan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan warga dapat memberdayakan ternaknya dan bisa membantu meningkatkan ekonomi dan potensi desa. Proses penandatanganan berita acara serah terima bantuan MASUK Peta Wilayah Desa Sinergi Program Aparatur Desa Peta Lokasi Kantor Alamat Jl. MH. Thamrin A Bojonegoro Desa Kauman Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro Kodepos 62113 Telepon 0353884384 Email admin Statistik Pengunjung Hari ini405 Kemarin416 Total Pengunjung Sistem OperasiWindows 10 IP Address BrowserChrome
Jaditinggal siapkan KTP dan bawa persyaratan lain untuk mencairkan bantuan dari pemerintah tersebut. Masuk di bulan Juli 2021 ini, bantuan dari pemerintah siap untuk kembali dicairkan. Peringati Hari Raya Idul Adha 1443 PT PJB Muara Karang Adakan Kurban 10 Ekor Sapi dan 24 Ekor Kambing 10 Juli 2022;
BOYOLALI – Cara unik untuk pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh Desa Kembangkuning, Cepogo. Alokasi dana desa DD untuk ketahanan pangan dialihkan dengan memberikan ternak pada kelompok masyarakat. Setidaknya, 132 ekor kambing telah dibagikan selama tujuh bulan terakhir. Kepala Desa Kembangkuning Yarmanto mengatakan, pemberian bantuan ternak ini selaras dengan pengalokasian DD untuk ketahanan pangan. Pemerintah desa pemdes lantas memberikan bantuan kambing untuk kelompok masyarakat seperti karang taruna RT, karang taruna RW, PKK, bapak-bapak dan lainnya. ”Tiap PKK RT mendapatkan dua ekor. Di Desa Kembangkuning ada 41 RT dan 10 RW yang di dalamnya terdapat organisasi pemuda, PKK, dan bapak-bapak. Tiap tahun kami anggarkan Rp 200 juta untuk ketahanan pangan ini,” jelasnya pada Jawa Pos Radar Solo, Senin 1/8. Program ketahanan pangan ini sudah berjalan sejak 2021. Tahun lalu, pemdes mengalokasikan Rp 200 juta. Sedangkan kambing yang dibagikan sebanyak 182 ekor. Tiap organisasi masyarakat bisa mendapatkan dua ekor kambing. Bantuan hibah ini ditujukan untuk kelompok. Dia berharap bisa menjadi modal untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. ”Anggarannya 20 persen dari DD. Dari Januari sampai bulan ini kami sudah bagikan 132 ekor kambing. Kami upayakan bisa merata semua kebagian. Kalau PKK biasanya dapat dua ekor dan katara bisa dapat empat ekor,” imbuhnya. Yarmanto mengaku, tak ingin hanya berfokus pada infrastruktur. Namun, juga perekonomian warga. Program ketahanan pangan ini diharapkan memberikan manfaat pada ekonomi warga. Selain kambing bisa beranak pinak, warga juga bisa memanfaatkan dengan sistem gado. Alias menitipkan untuk dipelihara. Ditambah lagi, 70 persen warga desa berprofesi sebagai peternak dan petani. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Dispermasdes Boyolali Yulius Bagus Triyanto mengatakan, plot alokasi DD tersebut sesuai dengan fokus pemerintah pusat, untuk pengentasan kemiskinan. Sehingga paling sedikit 40 persen DD harus dialokasikan untuk BLT DD dan minimal 20 persen untuk ketahanan pangan. ”DD diatur alokasinya untuk program perlindungan sosial berupa BLT DD minimal 40 persen, program ketahanan pangan dan hewani minimal 20 persen. Bisa untuk program pangan masyarakat, dan peningkatan perekonomian warga. Selain itu, DD juga dialokasikan untuk penanganan covid-19 minimal 8 persen. Sisanya, bisa dikelola mandiri oleh desa,” terangnya. Rgl/adi BOYOLALI – Cara unik untuk pemberdayaan masyarakat dilakukan oleh Desa Kembangkuning, Cepogo. Alokasi dana desa DD untuk ketahanan pangan dialihkan dengan memberikan ternak pada kelompok masyarakat. Setidaknya, 132 ekor kambing telah dibagikan selama tujuh bulan terakhir. Kepala Desa Kembangkuning Yarmanto mengatakan, pemberian bantuan ternak ini selaras dengan pengalokasian DD untuk ketahanan pangan. Pemerintah desa pemdes lantas memberikan bantuan kambing untuk kelompok masyarakat seperti karang taruna RT, karang taruna RW, PKK, bapak-bapak dan lainnya. ”Tiap PKK RT mendapatkan dua ekor. Di Desa Kembangkuning ada 41 RT dan 10 RW yang di dalamnya terdapat organisasi pemuda, PKK, dan bapak-bapak. Tiap tahun kami anggarkan Rp 200 juta untuk ketahanan pangan ini,” jelasnya pada Jawa Pos Radar Solo, Senin 1/8. Program ketahanan pangan ini sudah berjalan sejak 2021. Tahun lalu, pemdes mengalokasikan Rp 200 juta. Sedangkan kambing yang dibagikan sebanyak 182 ekor. Tiap organisasi masyarakat bisa mendapatkan dua ekor kambing. Bantuan hibah ini ditujukan untuk kelompok. Dia berharap bisa menjadi modal untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. ”Anggarannya 20 persen dari DD. Dari Januari sampai bulan ini kami sudah bagikan 132 ekor kambing. Kami upayakan bisa merata semua kebagian. Kalau PKK biasanya dapat dua ekor dan katara bisa dapat empat ekor,” imbuhnya. Yarmanto mengaku, tak ingin hanya berfokus pada infrastruktur. Namun, juga perekonomian warga. Program ketahanan pangan ini diharapkan memberikan manfaat pada ekonomi warga. Selain kambing bisa beranak pinak, warga juga bisa memanfaatkan dengan sistem gado. Alias menitipkan untuk dipelihara. Ditambah lagi, 70 persen warga desa berprofesi sebagai peternak dan petani. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Dispermasdes Boyolali Yulius Bagus Triyanto mengatakan, plot alokasi DD tersebut sesuai dengan fokus pemerintah pusat, untuk pengentasan kemiskinan. Sehingga paling sedikit 40 persen DD harus dialokasikan untuk BLT DD dan minimal 20 persen untuk ketahanan pangan. ”DD diatur alokasinya untuk program perlindungan sosial berupa BLT DD minimal 40 persen, program ketahanan pangan dan hewani minimal 20 persen. Bisa untuk program pangan masyarakat, dan peningkatan perekonomian warga. Selain itu, DD juga dialokasikan untuk penanganan covid-19 minimal 8 persen. Sisanya, bisa dikelola mandiri oleh desa,” terangnya. Rgl/adi
KeluargaSunari (60), di Dukuh Mugas, Desa Protomulyo, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, luput dari bantuan dana
Foto Wakil Ketua II DPRD Matim, Damu Damian bersama Sekretaris Dinas Peternakan menyerahkan bantuan ternak kambing kepada para petani di Desa Rende Nao, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Selasa 2/12/2020.Borong, Para petani di Desa Rende Nao, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, mendapat bantuan ternak kambing dari pemerintah, Selasa 2/12/2020.Bantuan ternak kambing tersebut diserahkan oleh Damu Damian, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur Matim bersama Herman Kodi, Sekretaris Dinas mengungkapkan, selama ini, DPRD bersama Dinas Peternakan Matim, telah berjuang keras untuk memberikan bantuan kepada para petani guna membantu perekonomian masyarakat."Hari ini kita sama-sama bersyukur bahwa harapan dari bapak dan ibu untuk mendapatkan bantun ternak ini bisa terwujud. Saya berharap kepada kelompok tani Rana Kole sebagai penerima manfaat, agar bantuan ternak ini dikelola atau dipelihara dengan baik agar mampu meningkat perekonomian keluarga," ungkap Damu usai memberikan ternak kambing kepada para petani. Damu mengatakan, ternak kambing itu adalah bantuan hibah murni dari pemerintah untuk para petani di Kabupaten Manggarai Timur. Meski bantan itu hibah murni, Damu mengimbau para petani yang menerima bisa memelihara dan mengembangkan kambing agar bisa jadi banyak."Tidak boleh, hari ini terima, esok jual. Bisa dijual, tetapi setelah berkembang biak dulu. Pelihara baik-baik dulu. Kalau sudah banyak nanti baru bisa jual. Kami nanti kontrol bantuan ini," kata menyebut, ternak jenis kambing bisa menunjang sektor pertanian. Kotoran kambing bisa dijadikan pupuk organik untuk semua jenis tanaman. "Kalau buat kandang kambing di kebun, kotorannya bisa langsung siram di semua tanaman. Bisa juga kita buat pupuk bokasi lalu dijual. Jadinya, kambing dan kotoran bisa menghasilkan uang untuk kelompok," ujar juga menyarankan agar, kambing-kambing tersebut dipelihara secara terpusat dalam satu kandang, sehingga yang bertanggung jawab adalah kelompok bukan individu. Melalui kelompok itu masyarakat bisa belajar bekerja sama. Ketua diharapkan bisa mengatur anggotanya dengan bijak agar semua kambing bisa tepelihara dan berkembang dengan baik. "Paling bagus itu buat kandang berjejer itu. Kambing-kambingnya dipelihara satu tempat. Kotorannya jadi terpusat di satu tempat, sehingga mudah ditampung. Tidak tercecer di masing-masing kandang. Orang mau beli itu kotoran kambing juga mudah," ujar Dinas Peternakan Kabupaten Matim Hermanus Kodi, menyampaikan terima kasih kepada Wakil ketua II DPRD Matim yang sudah memperjuangkan pengadaan ternak kambing untuk masyarakat Desa Rende Nao. Hermanus mengatakan, bantuan ternak kambing dari pemerintah untuk para petani itu jenisnya hibah murni. "Jangan karena bantuan hibah murni, esok kambingnya dijual. Pelihara kambing ini dengan baik. Kalau mau jual nanti dulu. Tunggu banyak baru bisa jual," kata mengungkapkan, distribusi ternak kambing ke Desa Rende Nao itu penting untuk menunjang produksi pupuk organik yang berasal dari kotoran kambing. Kotoran kambing itu bisa bermanfaat untuk memupuk kopi. Apalagi Colol Raya merupakan daerah kopi yang sudah mendunia, sehingga penting sekali Dinas Peternakan Matim melakukan distribusi ternak kambing di wilayah menyebut, jumlah ternak kambing yang diserahkan yaitu per kelompok itu 12 ekor. Dari 12 ekor itu, ada 11 ekor betina dan 1 ekor jantan."Hari ini, ada 5 kelompok yang terima bantuan kambing termasuk di Desa Rende Nao ini. Jadi, hari ini, seluruhnya 60 ekor kambing yang didistribusikan ke para petani," ungkap Desa Rende Nao, Ferdinandus Gusti Bagung menyampaikan terima kasih kepada Wakil Ketua DPRD dan Dinas Peternakan Kabupaten Matim yang telah memberikan bantuan ternak kambing kepada kelompok tani di wilayahnya mengatakan, ternak kambing sangat sesuai dengan dengan pontensi dan iklim desa Rende Nao."Pakan kambingnya sudah ada, tentunya ini tidak menyulitkan kelompok ternak. Tinggal saja bagaimana anggota kelompok kembangkan lagi potensi yang sudah ada," kata Fransiskus. "Karena itu, mewakili masyarakat, saya ucapkan terima kasih atas kerja keras dari pak Wakil Ketua DPRD yang telah melobi kepada pemerintah, sehingga para petani di desa ini bisa dapat bantuan ternak kambing ini," sambung pun berharap kepada kelompok tani yang menerima bantuan tersebut, agar bisa memelihara dan mengembangkan ternak kambing dengan semaksimal mungkin. "Ini rahmat. Karena itu, kita manfaatkan bantuan ini dengan baik. Apalagi hari ini, kelas pimpinan DPRD Matim datang langsung serahkan ternak kepada kita. Jujur baru kali ini saya menyaksikan anggota DPRD turun langsung menemui masyarakat," pungkas Fransiskus.
DesaOnline28/12/2021) Pemerintah Desa Adikarso melalui Program Padat Karya Tunai ( PKTD) Ekonomi memberikan bantuan berupa Kambing sebanyak 3 ekor dan bibit ikan Lele jenis Sangkuriang sebanyak 3000 ekor kepada warga miskin , Selasa 28/12/2021 di 2 lokasi berbeda. Kambing diserahkan di rumah Bp.

Padang - Proyek pengadaan sapi dan kambing di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat disorot. Sejumlah hewan ternak yang dibagikan untuk Kelompok Tani Poktan mati beberapa saat setelah dikirim."Kelompok kami menerima bantuan 40 ekor kambing. Dari 40 ekor itu, saat ini posisinya sudah 12 ekor yang mati," kata Alzefri, Wakil Ketua Kelompok Tani Keltan Saiyo, Aia Pacah, Kecamatan Koto Tangah Padang, kepada detikcom, Selasa 4/1/2022.Poktan Saiyo merupakan salah satu yang menerima bantuan dalam bentuk hewan ternak. Proses bantuan dilakukan dengan memanfaatkan dana Pokir Pokok Pikiran anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat yang dititipkan melalui OPD Organisasi Pemerintah Daerah terkait. Menurut Alzefri, bantuan kambing itu tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam hitungan minggu, ternak sudah berkurang karena sakit dan mati mendadak."Beberapa ekor mati akibat sakit, Sebagian lain terpaksa di sembelih karena sudah dalam keadaan sekarat. Sakit," kata bersyukur karena terpilih sebagai salah satu penerima, namun Alzefri mengaku pihaknya kecewa dan tidak puas. Bahan untuk kebutuhan kandang tidak dicukupkan oleh dinas terkait. "Untuk kebutuhan atap, semen dan kayu hanya sedikit. Kami harus mengeluarkan uang lagi," kelompok tani tersebut sampai ke telinga anggota dewan. Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Sumbar, Hidayat meminta persoalan tersebut diusut tuntas dan evaluasi menyeluruh terhadap persoalan pengadaan ini, mulai dari perencanaan, pelelangan hingga pelaksanaan."Kami menerima banyak laporan terkait pengadaan ternak ini, yang bersumber dari dana Pokir anggota DPRD. Bukan hanya soal kambing kambing mati mendadak, atau ternak unggas berupa itik yang tidak optimal tapi juga soal sapi. Pengadaan sapi tidak terlaksana sesuai dengan seharusnya. Sapi yang datang kurus-kurus. Kurus kerempeng," kata Hidayat kepada wartawan."Fraksi Gerindra meminta kasus ini diusut tuntas dan rekanannya ditindak sesuai ketentuan yang berlaku. Umumkan kepada publik siapa rekanannya, dalam rangka standar dan transparansi publik," kata bicara Pemprov Sumbar Jasman menjelaskan, pengadaan ternak, khususnya sapi, telah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku, sesuai spesifikasinya dan dilaksanakan melalui lelang terbuka, yang tidak ada campur tangan dinas Peternakan dan Keswan, apalagi campur tangan Gubernur atau Wakil Gubernur."Dalam hal ini dipastikan Gubernur, Wakil Gubernur tidak ikut campur dalam proses pelelangan apalagi menentukan pemenang lelang dimaksud. Dinas Peternakan dan Keswan Sumbar hanya menyiapkan spesifikasinya sesuai kebutuhan," kata Jasman dalam penjelasan tertulis yang diterima detikcom, Selasa 4/1/2021.Menurut Kadis Kominfo Sumbar itu, sapi yang baik untuk calon indukan memang sebaiknya tidak gemuk karena akan sulit hamil."Adanya anggapan bahwa sapi yang diserahkan adalah sapi yang tidak berkualitas karena kurus, dapat kami jelaskan, bahwa sapi yang baik untuk calon indukan memang sebaiknya tidak gemuk karena akan sulit pengiriman sapi misalnya dari Pulau Jawa, serta adanya perbedaan iklim dan perlakuan juga bisa membuat penyusutan bobot sapi. "Di situlah kemudian tugas kelompok untuk merawatnya dengan baik hingga bobotnya bisa kembali normal, sehat, birahi, kawin lalu bunting dan dalam proses pengiriman ternak, misalnya dari pulau Jawa, juga bisa terjadi penyusutan berat badan ternak. Hal ini bisa dikarenakan stres dan atau perbedaan iklim," kata menjelaskan, sepanjang 2021, Pemprov Sumbar melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah memberikan bantuan pengembangan sapi lokal untuk 131 kelompok yang tersebar di seluruh kabupaten kota di Sumbar, kecuali Kepulauan Mentawai, Kota Padang Panjang dan Kota kelompok mendapat 12 ekor sapi. Ada 51 kelompok yang menerima bantuan sapi jenis sapi crossing, dengan jumlah bantuan 10 ekor sapi per tidak merinci besaran bantuan untuk kelompok penerima hewan kambing. Namun dari dokumen yang diterima detikcom, bantuan untuk kelompok kambing adalah masing-masing Rp 200 juta per kelompok. Itu dimaksudkan untuk bantuan kambing peranakan Etawa, bahan kendang, pakan konsentrat, obat-obatan, dan vitamin serta bimbingan bantuan Sapi Brahman Cross atau Simmental dan sapi lokal, nilainya masing-masing kelompok Rp 350 ada penjelasan resmi total anggaran yang digunakan untuk bantuan ini. Namun diperkirakan angkanya ada di Rp 50-60 miliar. mud/mud

KBRNKendari: Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan hewani di pedesaan, Pemerintah Desa Wawolemo Kecamatan Pondidaha Kabupaten Konawe, menyalurkan bantuan hewan ternak berupa kambing sebanyak 26 ekor. Kepala Desa (Kades) Wawolemo, Ady Ilham Rusdin, mengungkapkan, sebelum hewan ternak tersebut disalurkan kepada
- Satuan Tugas Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku PMK mengatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memberikan bantuan maksimum Rp10 juta bagi peternak yang hewan ternaknya terpaksa dipotong akibat wabah PMK. Hal ini disampaikan Koordinator Tim Pakar Satgas PMK Wiku Adisasmito dalam konferensi pers daring bertajuk “Perkembangan Penanganan PMK Per 26 Juli 2022”, yang disiarkan langsung via kanal YouTube BNPB Indonesia pada Selasa 26/7/2022.“Pemerintah berkomitmen untuk memberikan bantuan agar dapat meringankan beban para peternak yang terdampak,” ucap Wiku. Merujuk kepada Surat Keputusan SK Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Dirjen PKH Kementerian Pertanian Kementan Nomor 08048/Kpts/ tutur dia, peternak yang hewannya dipotong bersyarat akan mendapatkan bantuan dengan besaran masing-masing untuk sapi atau kerbau sebesar Rp10 juta, kambing dan domba Rp1,5 juta, dan babi Rp2 juta.“Dengan besaran bantuan yang diberikan ini, menjadi upaya konkrit dari pemerintah untuk mendukung para peternak di tengah-tengah situasi sulit yang mereka hadapi agar ekonomi mereka dapat kembali pulih,” kata menyebut bahwa pemotongan bersyarat menjadi salah satu upaya terbaik dalam mencegah penyebaran virus PMK ke wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Berdasarkan data, di Provinsi Bali dan Provinsi Kalimantan Tengah Kalteng, keduanya memiliki persentase ternak dipotong bersyarat yang cukup tinggi dibandingkan dengan jumlah hewan yang sakit yaitu 99,46 persen terhadap 551 kasus dan 46,98 persen terhadap 645 kasus.“Daerah-daerah yang sejak awal telah menggencarkan pemotongan bersyarat bagi ternak-ternak yang terinfeksi, dapat menekan kasus PMK lebih baik dibandingkan daerah-daerah yang tidak menggencarkan pemotongan bersyarat di awal merebaknya kasus,” ujar karena itu, dia mengimbau agar hal ini dapat dicontoh oleh daerah-daerah lain dalam konteks pengendalian wabah PMK di Tanah juga Upaya Indonesia Memerangi Penggelapan Pajak Lewat Deklarasi Bali Dilema Ganjar Pranowo di Antara Aturan PDIP & Keinginan Relawan Menilik Peluang Target Cak Imin PKB Peroleh 100 Kursi DPR di 2024 - Ekonomi Reporter Farid NurhakimPenulis Farid NurhakimEditor Restu Diantina Putri
PROPOSALHIBAH. KELOMPOK TERNAK KAMBING GIBAS. Desa Kraton Kec. Kencong Kab. Jember. Kepada Yth. Bapak Bupati Jember. Di Jember Sehubungan dengan upaya percepatan pembangunan dan pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan di Desa Kraton di wilayah Jember - Jawa TImur dan dalam rangka menunjang kegiatan Kelompok Ternak Kambing Gibas, kami mengharapkan kiranya dapat diberikan bantuan dalam bentuk
Rejang Lebong, 21 September 2021 . Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat BB-TNKS melalui Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Sumatera Selatan-Bengkulu menyalurkan bantuan pemberdayaan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan yang berada di wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Selasa 21/9. Bantuan diberikan kepada Kelompok Tani Gembala Jaya Desa Karang Jaya Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong untuk usaha peternakan kambing dengan besaran bantuan senilai Rp. 50 juta. "Bantuan ini berasal dari Kementerian LHK melalui Ditjen KSDAE dalam rangka pemberdayaan masyarakat yang tinggal disekitar kawasan TNKS yang diberikan kepada Kelompok Tani Gembala Jaya Desa Karang Jaya. Bantuan ini murni usulan dari anggota kelompok untuk peternakan kambing, bantuannya langsung diberikan ke rekening kelompok senilai Rp50 juta" kata M Zainudin, Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Sumatera Selatan-Bengkulu. Dia menjelaskan bantuan pemberdayaan ekonomi serupa pada tahun sebelumnya juga sudah diberikan kepada masyarakat Rejang Lebong tepatnya di dua desa dalam Kecamatan Bermani Ulu Raya yakni Desa Bandung Marga berupa bantuan usaha peternakan sapi dan Desa Babakan Baru usaha peternakan kambing. Bantuan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan TNKS tersebut, kata dia, pada tahun 2021 semula ada delapan paket bantuan dengan total anggaran mencapai Rp400 juta tetapi karena adanya pendemi COVID-19 kemudian terjadi pergeseran anggaran sehingga tinggal empat paket dengan jumlah bantuan Rp200 juta. "Dari delapan paket itu turun menjadi empat paket, dua di Provinsi Bengkulu yakni di Kabupaten Rejang Lebong dan satu paket di Kabupaten Lebong serta dua paket lainnya di Provinsi Sumatera Selatan. Masing-masing paket bantuan senilai Rp50 juta" terangnya. Dia berharap dengan adanya bantuan ini nantinya bisa meningkat perekonomian masyarakat di sekitar kawasan TNKS sehingga akan mengurangi mobilitas mereka masuk ke dalam kawasan TNKS. Sementara itu Kepala Desa Karang Jaya Muhammad Syaifudin menyatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada pihak BB-TNKS yang telah memberikan bantuan usaha pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat di desanya, kemudian bantuan pemanfaatan hutan bukan kayu berupa pemanfaatan air dari TNKS serta bantuan perizinan konservasi kaum ibu-ibu di kawasan TNKS. Sumber Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat dtM70. 116 23 81 450 490 98 5 96 379

bantuan kambing dari pemerintah