SIKAPHIDUP ORANG KRISTEN. Matius 7:1-12. Menarik untuk diperhatikan bahwa khotbah di bukit ini merupakan rangkaian khotbah yang sangat terstruktur. Di pasal 5 dan 6, Yesus berbicara mengenai diri pribadi atau jati diri orang Kristen, bagaimana orang Kristen harus memiliki watak seperti Kristus. Yesus menetapkan standar karakter yang tinggi

Cara Berdoa Umat Katolik yang Baik dan Benar. Mengapa Kita Berdoa? berdasarkan KGK 2559 “Doa adalah pengangkatan jiwa kepada Tuhan, atau satu permohonan kepada Tuhan demi hal-hal yang baik”. Dari mana kita berbicara, kalau kita berdoa? Dari ketinggian kesombongan dan kehendak kita ke bawah atau “dari jurang” Mzm 1301 hati yang rendah dan penuh sesal? Siapa yang merendahkan diri akan ditinggikan Bdk. Luk 189-14. Kerendahan hati adalah dasar doa, karena “kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa” Rm 826. Supaya mendapat anugerah doa, kita harus bersikap rendah hati Di depan Allah, manusia adalah seorang pengemis. Itulah sebuah pemahaman tentang arti doa dari ajaran Gereja Katolik. Berdoa adalah getaran hati suara nurani yang menyapa Allah. Suatu permohonan dan syukur kepada Allah. Oleh karena itu tidaklah dapat dipungkiri bahwa berdoa merupakan suatu bagian penting bagi orang beriman. Tanpa doa iman kita akan lemah tanpa daya, kering dan tidak berbobot, tapi dengan berdoa iman kita dikuatkan, diteguhkan, ditopang hingga kokoh kuat tak tergoyahkan. Maka kebiasaan berdoa bagi umat Katolik sangatlah penting mulai dari anak-anak hingga orang tua dan kakek nenek tak terkecuali wajib berdoa. Namun berdoa macam mana yang benar secara Katolik? Itulah yang menjadi pokok persoalan kita. Sudah banyak kali orang Katolik berdoa tidak sesuai dengan iman Katolik. Doanya mengambang, intensi tidak berisi dan kesulitan dalam mengakhiri doanya. Yuk Baca juga Contoh Doa Pribadi Katolik yang Benar Lalu bagaimana berdoa secara benar dan Katolik? Menurut pengalaman rohani dari St Theresa dari Lisieux doa adalah “For me, prayer is a surge of the heart; it is a simple look turned toward heaven, it is a cry of recognition and of love, embracing both trial and joy” suatu gelora, sentakan dalam hati, sebuah penglihatan kembali untuk ke depan menuju tahta surgawi, sebuah jeritan pengetahuan akalbudi dan cinta yang memeluk keduanya dalam suatu cobaan dan sukacita bdk. St. Therese of Lisieux, Manuscrits autobiographiques, C 25r.. Berdoalah Menurut Pola ”Doa Bapa Kami” Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.] Matius 69-13. 3 Pokok Penting dalam doa Bapa Kami 1. Menyebut nama Allah dengan atributnya kemahakuasaan Allah. Menyapa Allah sebagai Bapa yang sungguh dekat di hati manusia. Dia yang tidak jauh namun ada dan tinggal di anatara kita sebagai Bapa kita. Memohon datangnya kerajaan-Nya di dunia. 2. Intensi permohonan kita kepada Allah Bapa yakni rezeki setiap hari, kesehatan jiwa dan badan. 3. Menutup doa dengan memohon agar dikuatkan iman kita sehingga tidak jatuh dalam pencobaan. Terakhir setiap doa yang benar dan katolik ditutup dengan rumusan panjang lengkap bersifat trinitaris Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus, atau rumusan pendek kristologis, yaitu “…. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami.” Pola doa Bapa Kami juga memberikan contoh kepada kita untuk berdoa secara benar dan sungguh Katolik di bawah artikel ini diberikan contoh yang benar. Yuk Baca Doa dalam Kesepian Umat Katolik Sifat-sifat yang Menyertai Doa yang Benar a Berdoalah dengan ketekunan Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Matius 77. Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya “Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.” Kata Tuhan “Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Lukas 181-7. Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama,… Kisah Para Rasul 114 b Berdoalah secara tersembunyi dengan rendah hati. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Matius 66. Tempat tersembunyi yang dimaksudkan dalam sabda Tuhan ini adalah di dalam hati. Hati adalah tempat kita berjumpa dengan Tuhan. Kerendahan hati adalah dasar dari doa yang benar. Berdoalah dengan rendah hati dan dengan pertobatan. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” Lukas 1813. c Berdoalah dengan tidak bertele-tele. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan Matius 67. Ia berkata kepada mereka “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan” Lukas2240. Yuk Baca Juga Pentingnya Doa Sebelum Belajar untuk Pelajar d Berdoalah dalam pribadi Tuhan Yesus. Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.” Yohanes 1413-14. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya Yohanes 157. Berdoalah dengan iman dan keyakinan bahwa doamu sedang dikabulkan. Karena itu Aku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu e Berdoalah dengan kuasa dari Roh Kudus. ”Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Lukas 1113. ”Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” Lukas 2449. ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Kisah 18 f Berdoa itu mempersatukan umat beriman dengan Allah Bapa. Hal ini ditekankan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus 318-21 “Aku berdoa supaya kamu bersama-sama dengan semua orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu yang melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa supaya kamu dipenuhi dalam seluruh kepenuhan Allah. Bagi Dia yang dapt melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita. Bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun temurun sampai selama-lamanya”. Teks dari “Catechism of the Catholic Church” Katekismus Gereja Katolik di bawah ini menambah pemahaman kita tentang berdoa. “In the New Covenant, prayer is the living relationship of the children of God with their Father who is good beyond measure, with his Son Jesus Christ and with the Holy Spirit. The grace of the Kingdom is “the union of the entire holy and royal Trinity….with the whole human spirit.” Thus, the life of prayer is the habit of being in the presence of the thrice-holy God and in communion with him. This communion of life is always possible because, through Baptism, we have already been united with Christ. Prayer is Christian insofar as it is communion with Christ and extends throughout the Church, which is his Body. Its dimensions are those of Christ’s love” CCC, 2565. KGK 2565, dalam Perjanjian Baru, doa adalah hubungan yang hidup anak-anak Allah dengan Bapanya yang tidak terhingga baiknya, bersama Putera-Nya Yesus Kristus dan dengan Roh Kudus. Rahmat Kerajaan Allah adalah “persatuan seluruh Tritunggal Mahakudus dengan seluruh jiwa” manusia Gregorius dari Nasiansa, or. 16,9. Dengan demikian, kehidupan doa berarti bahwa kita selalu berada dalam hadirat Allah yang tiga kali kudus dan dalam persekutuan dengan Dia. Persekutuan hidup ini memang selalu mungkin, karena melalui Pembaptisan kita sudah menjadi satu dengan Kristus Bdk. Rm 65. Doa itu Kristen, sejauh ia merupakan persekutuan dengan Kristus dan menyebar luas di dalam Gereja, Tubuh Kristus. Ia merangkum segala sesuatu, sama seperti cinta kasih Kristus Bdk. Ef 318-2. Sumber DariHudzaifah berkata: “Akan datang suatu zaman, tidak akan selamat pada zaman itu, kecuali orang yang berdoa dengan doa seperti orang yang akan tenggelam.” Menghindari kesalahan dalam berdoa Ada beberapa praktek doa yang disebagian umat muslim masih terus berlangsung, padahal itu menjadi penghalang doa dikabulkan. Di antaranya adalah: Doa adalah persekutuan dengan Tuhan, bercakap-cakap atau berkomunikasi dengan Tuhan. Doa merupakan berkat dan hak istimewa yang Tuhan anugerahkan kepada kita orang yang percaya. Saat kita berdoa, kita menundukkan hati kita, memusatkan pikiran kita, dan kita berserah penuh pada belas kasih Tuhan. Dalam doa kita memuji kebesaran dan keagungan Tuhan. Dalam doa kita mengaku semua kesalahan dan dosa kita, dan dalam doa kita menaikan permohonan atau permintaan kepada Tuhan. Dan dalam doa kita tidak boleh lupa mengucap syukur kepada Tuhan. Alkitab penuh dengan fakta bahwa betapa doa itu penting, berkuasa dan efektif. Musa berdoa, dan laut Tiberau terbelah berdoa, hujan tidak turun selama 3 setengah tahun lamanya. Dan masih banya mujizat-mijizat yang terjadi dalam Alkita dikarenakan doa. Mengapa Kita Harus Berdoa? Tuhan menghendaki agar kita berdoa Efs 618, Luk 181. Doa bukanlah aturan atau juga kewajiban yang Tuhan bebankan kepada kita, melainkan merupakan kehendak dan keinginan Tuhan agar kita berdoa. Jika doa merupakan aturan yang harus dilakukan setiap orang percaya maka kita berdosa jika kita tidak berdoa. Mengabaikan doa adalah kebodohan besar yang bias dilakukan orang Kristen. Hal ini bukanlah soal dosa atau bukan, tapi merupakan kerugian besar karena berkat rohani yang Tuhan sediakan kepada orang yang berdoa sangatlah besar. Agar kita semakin mengenal Allah. Kita akan mengenal seseorang ketika kita berkomunikasi dengannya. Sama halnya dengan doa, sebagai sarana kita membangun komunikasi dengan Tuhan, kita akan semakin mengenal Tuhan, semakin bersandar pada-Nya dan semakin bergantung pada Tuhan. Tentu pengenalan akan Tuhan melibatkan pemahaman akan kebenaran Alkitab, maka dari itu doa tidak boleh dipisahkan dengan kebenaran Alkitab. Mengapa?Komunikasi harus berjalan dua arah. Tuhan berbicara kepada kita melalui Firman-Nya, sementara kita berbicara kepada Tuhan melalui doa. Karena Iblis sedang berusaha menghancurkan orang percaya 1 Petrus 58, Lukas 2231-32, Efes 612-13, 18. Sejak kita menjadi Kristen atau murid Kristus, kita menjadi sasaran atau target utama Iblis. Setan akan melakukan segala macam cara untuk menghancurkan kita tanpa ampun. Itu sebabnya, Tuhan sangat menginginkan kita berdoa demi kebaikan kita, agar kita terhindar dari jerat iblis. Karena adanya kebutuhan Alasan ini bukanlah yang terutama. Namun demikian, Tuhan memperbolehkan kepada kita untuk meminta atau memohon sesuatu berkaitan dengan kebutuhan kita dalam doa. Kita tidak harus malu meminta sesuatu kepada Tuhan melalui doa, asalkan permintaan kita itu bukan untuk kepuasan kita. Yang harus kita ingat baik-baik adalah ada tidaknya kebutuhan, kita harus berdoa. Berdoa menunjukkan ketidakberdayaan kita dan kebergantungan kita pada kuasa Tuhan Ketika kita berdoa dengan sungguh-sungguh, hati kita sedang mengharapkan belas kasih Allah. Doa yang sejati hanya mungkin dipanjatkan oleh setiap orang yang mengakui ketidakmampuan dirinya dan kesanggupan Allah dalam memberkatinya. Doa siapa yang didengar Tuhan? Tuhan mendengar doa orang benar Yak 516, Maz 3416, 1529. Banyak orang salah mengerti ayat ini. Ayat ini tidak mengatakan bahwa kita harus menjadi benar dulu dalam perbuatan atau kelakuan kita baru Tuhan mendengar doa kita. Orang benar dalam ayat ini menunjuk pada identitas seseorang di dalam Kristus. Ketika orang berdoa menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka secara otomatis Allah membenarkan orang itu terhitung benar karena imannya didalam Yesus. Jadi, secara posisi atau kedudukan, orang berdosa yang bertobat adalah orang benar atau orang kudus. Bila yang dimaksudkan Tuhan bahwa orang benar itu adalah orang yang berhasil hidup benar, maka doa-doa kita kemungkinan besar sulit dijawab karena untuk menjadi benar dalam karakter sungguh-sungguh sulit dan hal tersebut terjadi melalui proses. Tuhan mendengar doa orang yang taat kepada firman Allah Yoh 157. Ketaatan adalah bukti kita mengasihi adalah sikap pembrontakan yang dibenci Tuhan. Tuhan mendengar doa orang yang bersedia taat pada kebenaran Alkitab, dengan kata lain ketidaktaatan adalah penghalang doa dijawab. Tidak ada gunanya kita memanjatkan doa apabila kita tidak patuh pada firman-Nya. Seorang teolog berkata, “bagi Tuhan satu ketaatan lebih berharga dibandingkan dengan satu ton doa.” Kedengarannya berlebihan, tetapi ada benarnya. Bukan pula berarti ketika kita gagal menaati Firman Tuhan, kita tidak ada gunanya berdoa. Kita harus terus berdoa, sambil belajar taat pada firman-Nya. Bounds, Power Through Prayer David Jeremiah, The Answer Gloria Philip Yancey, Doa BPK Gunung Mulia Tonny Evans, Penuntun kepada keberhasilan rohani Interaksara Menjadiseorang gembala adalah salah satu hal terbesar sepanjang masa karena Tuhan kita mengasihi banyak orang dan melihat mereka sebagai domba yang membutuhkan perhatian dan arahan. Menjadi seorang gembala adalah pekerjaan yang sangat besar. Itulah sebabnya tugas ini diberikan kepada rasul Petrus, kepala gereja.
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Yakobus 516b Apakah doa anda seringkali tidak memperoleh jawaban? Kitab Yakobus mengajarkan tentang doa yang berkuasa. Ada tiga syarat untuk bisa berdoa dengan efektif. 1. Doa orang benar. Doa yang efektif adalah doa yang dipanjatkan oleh orang benar. Siapakah yang dimaksud dengan orang benar? Alkitab mengajarkan, yang disebut orang benar adalah mereka yang “dibenarkan karena percaya kepada Tuhan Yesus Kristus” Roma 326, 51. Orang benar adalah mereka yang menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat sehingga mereka dibenarkan. Mereka bukannya tidak pernah berbuat salah, tetapi mereka dibenarkan karena percaya kepada Tuhan Yesus. Apakah Anda termasuk orang benar? 2. Dengan Yakin Didoakan. Doa yang efektif muncul karena adanya keyakinan. Bagaimana kita bisa berdoa dengan yakin? Pertama, keyakinan muncul karena doa tersebut lahir dari iman. Dan karena iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus Roma 1017, maka berdoa dengan yakin bisa terjadi karena ada dasar Firman Tuhan yang kita pegang. Biasakan berdoa dengan memegang janji Tuhan untuk permohonan doa kita tersebut. Kedua, keyakinan bisa muncul karena tidak ada tuduhan di hati kita. Itu sebabnya, Yakobus 516a mengajarkan untuk kita saling mengaku dosa kita sebelum saling mendoakan. Pengakuan dosa yang tulus akan menghilangkan tuduhan di hati kita. Apakah Anda cukup punya iman untuk menaikkan doa Anda? Jika belum, selidikilah Firman Tuhan. Carilah dan kemudian peganglah janjiNya dalam doa Anda! Setelah itu, selidikilah hati Anda. Apakah ada dosa yang perlu dibereskan? Apakah ada kesalahan yang perlu diakui? 3. Ketekunan. Yakobus 517 memberikan contoh tentang Elia yang berdoa dengan sungguh-sungguh. Kesungguhan dalam doa melibatkan ketekunan. Elia berdoa dengan tekun, tujuh kali berdoa sebelum muncul awan sebesar telapak tangan yang menghasilkan hujan. Apakah Anda cukup tekun dalam berdoa? Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya – Yohanes 157
Katakanyang benar meskipun pahit didengar orang. Ketujuh kata dalam kalimat tersebut adalah doa dalam bentuk lain untuk orang yang kita cintai. Jadi jangan takut untuk mengatakannya. "Jangan berhenti berdoa untuk yang terbaik bagi orang yang kau cintai," begitu pesan lain dari Ali bin Abi Tahlib. Katakan yang benar meskipun pahit didengar orang.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. MENGAPA KITA BERDOA MENGAPA KITA BERDOA? Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur Kolose 42 Salah satu paradoks terkenal dalam iman Kristen adalah bahwa Allah ingin agar kita menceritakan kepada-Nya segala sesuatu yang kita alami, meskipun Dia sudah mengetahui segalanya. Lalu, mengapa kita perlu berdoa?Apabila Anda pernah bergumul dengan pertanyaan semacam ini, mungkin pemikiran dari seorang pendeta pada abad ke-19, Torrey, dapat membantu. Ia memberi beberapa alasan mengapa kita harus berdoa* Karena adanya iblis, dan doa adalah salah satu cara yang dipilih Allah untuk melawannya Efesus 612-13,18.* Karena doa adalah cara yang Allah berikan agar kita dapat memperoleh apa yang kita butuhkan dari-Nya Lukas 113-13; Yakobus 42.* Karena doa merupakan sarana yang dipilih Allah supaya kita dapat menemukan "kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan pada waktunya" Ibrani 416.* Karena doa yang disertai ucapan syukur adalah cara yang Allah berikan agar kita memperoleh kelepasan dari kekuatiran dan merasakan "damai sejahtera Allah" Filipi 46-7.Di luar alasan-alasan di atas, sebenarnya kita cukup membaca perintah yang tertulis dalam 1Tesalonika 517, "Tetaplah berdoa," dan menyadari bahwa Allah menginginkan kita bercakap-cakap dengan-Nya. Memang, Dia adalah Allah yang Mahatahu, tetapi Dia juga menginginkan adanya persekutuan dengan kita. Tatkala kita mencari wajah Allah dalam doa, berarti kita sedang mempererat hubungan kita dengan-Nya. Inilah alasan terpenting mengapa kita perlu berdoa –JembatanHAK KITA YANG PALING ISTIMEWAADALAH BERCAKAP-CAKAP DENGAN ALLAHContoh YesusKalau kita melihat kepada Yesus, kita melihat contoh tentang doa. Ia terus-menerus berdoa kepada Bapa-Nya. Tidak ada secercah pun tanda yang menunjukkan, bahwa Ia bersandar kepada diri-Nya sendiri. Sebaliknya, Ia selalu bergantung kepada Allah seperti terlihat dalam kehidupan doa-Nya. "Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan" Ibr. 57. Ayat ini mengungkapkan bagaimana Yesus mengungkapkan isi hati-Nya kepada Bapa. Doa-Nya tidak dingin, kering, atau formal, melainkan suatu doa yang mengalir dari hati yang menyala-nyala dengan kasih komitmen-Nya yang terlihat dalam ayat ini. "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana" Mrk. 135. Di sini Yesus memperlihatkan kebutuhan-Nya untuk berdoa dengan bangun dan berdoa sebelum terang tanah. Demikian pula, tiap-tiap hari kehidupan kita seharusnya dimulai dengan doa. Kalau Yesus berdoa dan menerima perintah harian, demikian pula kita. Murid-murid yang hidup bersama dengan Yesus dan mengamati Dia terus-menerus bertanya, "Tuhan, ajarlah kami berdoa..." Luk. 111. Mereka tidak meminta Dia mengajarkan bagaimana berkhotbah atau melakukan mukjizat, namun mereka ingin sekali mengetahui bagaimana cara-Nya berdoa. Orang-orang yang paling dekat dengan Tuhan mengetahui apa rahasia di balik kuasa-Nya. Mereka melihat bagaimana Ia memisahkan diri-Nya untuk berdoa dan kemudian kembali dengan kuasa yang luar biasa mengalir keluar dari diri-Nya. Mereka sadar, kalau mereka mengerti bagaimana caranya berdoa, mereka akan memiliki kuasa untuk berkhotbah, menyembuhkan dan melakukan mukjizat. Karena itu, marilah kita memahami kuasa yang terdapat dalam doa. Itulah kuasa Allah sendiri. "Doa menjangkau hal-hal yang kelihatannya mustahil dan tak terjangkau. Doa membuka Laut Merah. Doa memancarkan air dari batu karang dan menurunkan roti dari surga. Doa membuat matahari berhenti beredar. Doa menyalakan api dari langit membakar korban Elia. Doa menyembuhkan orang sakit. Doa membangkitkan orang mati. Doa telah membawa pertobatan sekian banyak DoaLalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulai mengusir semua pedagang di situ, kata-Nya kepada mereka 'Ada tertulis Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun'" Luk. 1945-46. Bait Allah telah menjadi pusat kegiatan tempat banyak orang sibuk berjual-beli hewan-hewan korban yang hendak dipersembahkan kepada Allah. Namun Yesus masuk ke sana dan mengusir mereka semua serta menyatakan tempat itu sebagai rumah doa. Mirip sekali dengan gereja pada masa sekarang. Banyak sekali kegiatan yang baik, namun kurang sekali ada doa. Karena kurangnya doa ini, hanya terjadi sedikit pertumbuhan, sedikit kuasa, dan sedikit DoaKalau kita berdoa, ada prinsip-prinsip yang membuat doa kita berhasil. Prinsip Utama yang mendasarinya adalah prinsip kekudusan. "Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan doa mereka..." I Ptr. 312. Hidup benar dan tidak bercela memberi kita kehormatan untuk datang ke hadirat Allah yang kudus. "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu" Mzm. 243-4. Sebagai murid Tuhan, kalau kita telah menyerahkan segala sesuatu untuk mengikuti Yesus dan selalu berusaha hidup kudus, kita dapat memastikan, bahwa Allah mendengar dan menjawab doa kita. Prinsip-prinsip lain yang melengkapi Prinsip Utama tadi, meliputi1. Doa harus sesuai dengan Firman Allah. "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya" Yoh. 157. Kalau Firman Allah memenuhi hati kita, doa kita akan mengalir keluar dari pengertian kita akan Doa harus terarah dan spesifik. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiaporang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seorang daripadamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga, Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya" Mat. 77-11. Yang pertama sekali, kita harus meminta. Apapun kebutuhan kita, mintalah. Dikatakan, kalau kita meminta ikan kepada Bapa kita, Ia tidak akan memberikan ular. Apa yang diberikan-Nya? Tentu saja seekor ikan! Ketika kita berdoa, kita harus menyebutkan nama-nama orang yang kita doakan atau hal-hal spesifik yang kita Berdoa dalam nama Yesus. "Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya" Yoh. 1413-14. "Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah suka citamu" Yoh. 1623-24. Allah telah menanamkan segala kuasa di surga dan di bumi di dalam nama Yesus. Ketika kita dilahirkan kembali, kita diberi hak untuk menggunakan nama Yesus dalam doa. Dengan nama-Nya kita dapat menghampiri hadirat Allah dengan penuh keberanian dan kita akan Berdoa dengan iman. "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya" Mat. 2122. Iman mendapatkan jawabannya sebelum hal itu terlihat oleh mata jasmani. Ketika kita berdoa sesuai dengan kehendak Allah di dalam nama Yesus, kita dapat mengharapkan datangnya jawaban. "Karena itu Aku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu" Mrk. 1124.5. Berdoa dengan tekun. "Doa orang benar, bila dengan tekun didoakan, sangat besar kuasanya" Yak. 516b. kita harus berdoa dengan segenap hati. Dengan bertekun, kita memperlihatkan kalau kita bersungguh-sungguh. Perhatikanlah Kisah Para Rasul 125, "Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah." Petrus dituntun keluar oleh seorang malaikat yang datang menolongnya sebagai jawaban bagi "ketekunan" doa umat Kita harus memiliki motivasi yang benar. "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu" Yak. 43. Penting bagi kita untuk tidak meminta sesuatu dengan alasan yang salah. Berdoa agar orang-orang memperhatikan kita atau meminta berkat-berkat materiil untuk kesenangan kita sendiri sama saja dengan menyalahgunakan kehormatan untuk berdoa. Kita harus terus-menerus memeriksa motivasi kita dalam berdoa. Sekalipun kita berdoa agar orang-orang diselamatkan dan memohon perubahan untuk menjadi lebih baik, kiranya hal itu hanya demi kemuliaan Allah! Lihat Pendidikan Selengkapnya

Jadiitu adalah moment ketika kita berpikir bebas, sebelum menentukan sesuatu (Wiku, pendiri grupBandung Galau Selalu di Facebook) e. Galau itu ketika orang itu tengah kosong pikirannya dan asalnya itu dari hati (Rosiana Dinata, blogger) Nahloh.. Betapa kompleksnya orang telah menjadi korban kemunafikan si galau..

Berdoa merupakan hal yang gak bisa lepas dari kehidupan umat Kristiani. Doa merupakan napas hidup orang percaya. Bayangkan jika kita gak bisa bernapas, pasti akan sangat menyiksa, bahkan bisa saja meninggal, kan? Begitu pun dengan doa. Jika manusia hidup tanpa berdoa, maka kehidupan rohaninya sama saja doa juga bentuk persekutuan kita dengan Tuhan. Doa ini sifatnya dua arah antara manusia dan Tuhan. Bukan hanya kita yang menyampaikan isi hati, tetapi kita juga harus memberikan kesempatan Tuhan untuk poin penting apa saja yang perlu kita tahu tentang cara atau sikap berdoa yang benar? Berikut enam poin penting yang dikatakan alkitab tentang Memandang Allah sebagai Bapa dan hormati Diailustrasi berdoa Quintero "Karena itu berdoalah demikian Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu" - Matius 69 "Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya!" - Mazmur 343 Ketika berdoa, sudah seharusnya kita memandang Allah sebagai Bapa. Seperti doa Bapa kami yang diajarkan Tuhan Yesus, ia mengingatkan kita untuk memanggil-Nya Bapa. Sejatinya, doa merupakan komunikasi dengan hubungan seorang ayah dengan anaknya. Bapa juga mengasihi, mempedulikan, dan menyambut kita. Hanya kepada Dia, kita menyembah dan membawa segala persoalan memang Maha Kasih, tetapi bukan berarti Ia akan membiarkan anak-anak-Nya berbuat dosa. Itulah mengapa penting bagi kita untuk selalu menghormati, memuliakan, dan meninggikan Tidak bertele-teleilustrasi berdoa Krasnikova "Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan." - Matius 67 Saat memberi khotbah di bukit Matius 5, Yesus senantiasa mengingatkan banyak orang untuk tidak bertele-tele dalam berdoa seperti orang yang tidak mengenal Allah. Tandanya, Tuhan mendengar setiap doa kita. Maka, Yesus mengajarkan kita untuk berdoa dengan sungguh-sungguh. Bukan berarti semakin lama kita berdoa, maka doa akan terkabul. Justru di dalam doamu, tunjukkanlah iman percaya dan berserah sepenuhnya pada kehendak dan rencana Berdoa dengan tekunilustrasi berdoa Clix “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.” – Matius 77 "Karena itu Aku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." -Markus 1124 "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" - Roma 1212 "TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan." - Mazmur 14518 Berulangkali di dalam alkitab, Yesus mengingatkan kita untuk berdoa. Artinya, Tuhan menginginkan kita untuk tekun dalam berdoa. Berdoa bukanlah suatu rutinitas. Berdoa adalah kebutuhan untuk berkomunikasi dengan bebas menyampaikan apa pun pada Tuhan melalui doa. Tuhan sudah memberi kita waktu untuk menikmati hidup. Maka, luangkanlah waktu sejenak untuk menjalin hubungan berdua saja dengan Tuhan. Ingatlah bahwa doa merupakan sumber kekuatan dan pengharapan kepada-Nya. Baca Juga Doa Bapa Kami Agama Kristen dan Maknanya 4. Rendah hati dan tidak pamerilustrasi berdoa Ahead "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." - Matius 65-6 Seperti apa yang disampaikan Yesus pada para murid, janganlah kita bertindak seperti orang munafik. Seperti yang dilakukan ahli-ahli taurat Yahudi dalam Matius 65-6, mereka sengaja menampakkan dirinya saat berdoa panjang untuk menutupi coba cek lagi motivasi di balik setiap hal yang kamu lakukan. Jangan sampai kamu berdoa hanya untuk terlihat rohani di depan orang banyak. Justru, Tuhan menghendaki doa yang diawali dan diakhiri dengan kerendahan Berdoa dengan hati yang bersihilustrasi berdoa Piceli “Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.” – 1 Timotius 28 Saat menghadap Tuhan, Ia menghendaki kita untuk datang dengan hati yang bersih. Kalimat dari doa Bapa Kami, "lepaskanlah kami dari yang jahat" menunjukkan bahwa kita perlu melepas pengampunan. Tuhan sudah terlebih dahulu mengasihi kita, maka kita juga harus mengasihi Dia dan mengasihi orang lain seperti kita mengasihi diri sendiri. Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." - Matius 2234-40 Sejatinya, manusia gak layak untuk menghadap Tuhan. Mintalah pengampunan agar hati kita bersih saat menghadap Ampunilah orang lain terlebih dahuluilustrasi berdoa Production "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." - Matius 614-15 Firman-Nya yang diajarkan Yesus dalam Injil Matius tersebut, mengingatkan kita untuk mengampuni orang lain sebelum berdoa. Jika kita berdoa pada Tuhan tetapi belum mengampuni, maka Tuhan tidak akan mengampuni kesalahan kita. Jangan lupa untuk meminta hikmat dan pimpinan Roh Kudus saat poin-poin penting yang perlu diterapkan saat berdoa. Berdoalah dengan sungguh-sungguh dan terfokus pada Tuhan saja. Baca Juga 7 Dosa Besar Menurut Ajaran Kristen, Mematikan dan Harus Dihindari Satusatunya cara agar iman anak-anak saya akan menjadi nyata dalam hal apa pun adalah jika saya mengomunikasikan iman itu sebagai gambaran realitas, tidak hanya sentimentalitas. Waktu menjelang tidur adalah salah satu batu Eben-Haezer yang saya dan istri saya ingin wariskan kepada anak-anak kami. Firman Tuhan yang Relevan Apa arti doa yang benar? Itu berarti menyampaikan isi hatimu kepada Tuhan, bersekutu dengan Tuhan setelah memahami kehendak-Nya, berkomunikasi dengan Tuhan lewat firman-Nya, merasa sangat dekat dengan Tuhan, merasa bahwa Dia ada di depanmu, dan bahwa ada sesuatu yang akan engkau katakan kepada-Nya. Hatimu merasa penuh dengan terang dan engkau merasakan betapa indahnya Tuhan itu. Engkau merasa sangat terinspirasi, dan mendengar kata-katamu, saudara-saudarimu merasa bersyukur. Mereka akan merasa bahwa kata-kata yang engkau ucapkan adalah kata-kata di dalam hati mereka, kata-kata yang ingin mereka ucapkan, seakan-akan perkataanmu mewakili apa yang akan mereka katakan. Inilah arti doa yang benar. Setelah engkau memanjatkan doa yang benar, di dalam hatimu engkau akan merasa damai dan bersyukur. Kekuatan untuk mengasihi Tuhan akan bangkit, dan engkau akan merasa bahwa tidak ada apa pun dalam hidup ini yang lebih berharga atau lebih penting daripada mengasihi Tuhan. Semua ini membuktikan bahwa doamu efektif. Dikutip dari "Tentang Penerapan Doa" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia" Doa bukanlah urusan menjalankan formalitas, mengikuti prosedur, atau melafalkan firman Tuhan. Artinya, doa tidak berarti mengulang kata-kata dan meniru orang lain. Dalam doa, engkau harus mencapai kondisi di mana engkau dapat menyerahkan hatimu kepada Tuhan, membuka hatimu sehingga engkau dapat dijamah oleh Tuhan. Agar doamu efektif, maka doamu harus didasarkan pada pembacaan firman Tuhan. Hanya dengan berdoa berdasarkan firman Tuhan, engkau dapat menerima lebih banyak pencerahan dan penerangan. Perwujudan dari doa yang benar adalah memiliki hati yang merindukan segala hal yang Tuhan minta, dan terlebih lagi, memiliki hasrat untuk memenuhi tuntutan-Nya, membenci semua yang dibenci Tuhan, dan kemudian, dengan landasan ini, engkau memperoleh pemahaman tentangnya, serta memiliki pengetahuan dan kejernihan tentang kebenaran yang dijelaskan oleh Tuhan. Jika ada tekad, iman, pengetahuan, dan jalan penerapan setelah berdoa, barulah ini bisa disebut doa yang benar, dan hanya doa seperti ini yang bisa efektif. Namun, doa harus dibangun di atas dasar menikmati firman Tuhan, doa harus dilandaskan atas persekutuan dengan Tuhan dalam firman-Nya, dan hatimu harus mampu mencari Tuhan dan damai di hadapan-Nya. Doa seperti ini telah memasuki tahap persekutuan sejati dengan Tuhan. Dikutip dari "Tentang Penerapan Doa" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia" Standar terendah yang Tuhan tuntut dari manusia adalah bahwa mereka dapat membuka hati mereka kepada-Nya. Jika manusia memberikan hatinya yang sejati kepada Tuhan dan mengatakan yang sebenarnya ada dalam hatinya, Tuhan bersedia bekerja di dalam diri manusia. Tuhan tidak menginginkan hati manusia yang bengkok, melainkan hati yang murni dan tulus. Jika manusia tidak sungguh-sungguh menyampaikan isi hatinya kepada Tuhan, Tuhan tidak akan menjamah hati manusia, atau bekerja di dalam dirinya. Dengan demikian, hal yang paling penting dalam berdoa adalah berbicara kepada Tuhan dari dalam hatimu, memberi tahu Tuhan tentang kelemahan atau watak pemberontakmu, sepenuhnya membuka dirimu di hadapan Tuhan; hanya setelah itu, Tuhan akan tertarik pada doa-doamu, jika tidak, Tuhan akan menyembunyikan wajah-Nya darimu. Kriteria minimum untuk doa adalah engkau harus dapat menjaga hatimu tetap damai di hadapan Tuhan, dan hatimu tidak boleh menjauh dari Tuhan. Mungkin, selama periode ini, engkau belum mendapatkan wawasan yang lebih baru atau lebih tinggi, tetapi engkau harus terus menggunakan doa untuk menjaga semua hal sebagaimana adanya—engkau tidak boleh mundur. Ini target minimum yang harus engkau capai. Jika engkau bahkan tidak dapat mencapai target ini, itu membuktikan bahwa kehidupan rohanimu belum berada di jalur yang benar. Sebagai akibatnya, engkau tidak akan dapat berpegang teguh pada visi awalmu, engkau akan kehilangan iman kepada Tuhan, dan tekadmu akan perlahan-lahan menghilang. Salah satu tanda apakah engkau sudah memasuki kehidupan rohani atau belum adalah memeriksa apakah doa-doamu berada di jalur yang benar. Semua orang harus memasuki kenyataan ini; mereka semua harus melakukan usaha untuk secara sadar melatih diri mereka dalam doa, bukan menunggu secara pasif, tetapi secara sadar berusaha agar dijamah oleh Roh Kudus. Hanya dengan begitu mereka akan menjadi orang-orang yang sungguh-sungguh mencari Tuhan. Dikutip dari "Tentang Penerapan Doa" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia" Dan bagaimana dengan isi doa? Doamu harus berkembang secara bertahap, sesuai dengan keadaan hatimu yang sebenarnya dan pekerjaan Roh Kudus; engkau datang untuk bersekutu dengan Tuhan sesuai kehendak-Nya dan tuntutan-Nya terhadap manusia. Ketika engkau memulai penerapan doa, pertama-tama berikanlah hatimu kepada Tuhan. Jangan berusaha memahami kehendak Tuhan—usahakan mengucapkan kata-kata dalam hatimu saja kepada Tuhan. Ketika engkau datang ke hadapan Tuhan, katakanlah begini "Ya Tuhan! Baru hari ini aku sadar bahwa aku dahulu tidak taat kepada-Mu. Aku benar-benar rusak dan penuh cela. Sebelumnya, aku hanya menyia-nyiakan hidupku. Mulai hari ini aku akan hidup untuk-Mu. Aku akan menjalani kehidupan yang bermakna, dan memenuhi kehendak-Mu. Kiranya Roh-Mu selalu bekerja di dalam diriku, selalu menerangi dan mencerahkan aku. Biarlah aku dapat memberikan kesaksian yang kuat dan agung di hadapan-Mu. Biarlah Iblis melihat kemuliaan-Mu, kesaksian-Mu, dan bukti kemenangan-Mu di dalam diri kami." Ketika engkau berdoa dengan cara demikian, hatimu akan sepenuhnya dibebaskan. Setelah berdoa dengan cara demikian, hatimu akan lebih dekat dengan Tuhan, dan dengan sering berdoa dengan cara demikian, Roh Kudus pasti akan bekerja di dalam dirimu. Jika engkau selalu berseru kepada Tuhan dengan cara demikian, dan bertekad di hadapan-Nya, saatnya akan tiba ketika tekadmu dapat diterima di hadapan Tuhan, ketika hatimu dan seluruh keberadaanmu didapatkan oleh Tuhan, dan engkau akhirnya disempurnakan oleh-Nya. Doa adalah hal yang paling penting bagi engkau sekalian. Ketika engkau berdoa dan engkau menerima pekerjaan Roh Kudus, hatimu akan dijamah oleh Tuhan, dan kekuatan untuk mengasihi Tuhan akan timbul di dalam dirimu. Jika engkau tidak berdoa dengan hatimu, jika engkau tidak membuka hatimu untuk bersekutu dengan Tuhan, Tuhan pun tidak mungkin bekerja di dalam dirimu. Jika, setelah berdoa dan mengucapkan perkataan di dalam hatimu, Roh Tuhan belum memulai pekerjaan-Nya dan engkau belum menerima inspirasi, ini menunjukkan bahwa hatimu kurang tulus, kata-katamu tidak benar, dan masih tidak suci. Jika, setelah berdoa, engkau merasa bersyukur, berarti doamu telah diterima oleh Tuhan dan Roh Tuhan sedang bekerja di dalam dirimu. Sebagai seseorang yang melayani di hadapan Tuhan, engkau tidak bisa tanpa doa. Jika engkau benar-benar memandang persekutuan dengan Tuhan sebagai sesuatu yang bermakna dan berharga, dapatkah engkau meninggalkan doa? Tidak ada orang yang bisa hidup tanpa persekutuan dengan Tuhan. Tanpa doa, engkau hidup dalam daging, dalam belenggu Iblis; tanpa doa yang benar, engkau hidup di bawah pengaruh kegelapan. Aku berharap saudara dan saudari dapat memanjatkan doa yang benar setiap hari. Ini bukan perihal kepatuhan terhadap aturan, melainkan tentang mencapai hasil tertentu. Bersediakah engkau mengorbankan sedikit waktu tidur dan kesenangan agar dapat bangun awal untuk memanjatkan doa subuh dan menikmati firman Tuhan? Jika engkau berdoa dengan hati yang suci dan makan dan minum firman Tuhan seperti ini, engkau akan lebih diterima oleh Tuhan. Jika engkau melakukannya setiap pagi, jika setiap hari engkau berlatih memberikan hatimu kepada Tuhan, berbicara dan berhubungan dengan-Nya, pengetahuanmu tentang Tuhan pasti meningkat, dan engkau akan lebih mampu memahami kehendak Tuhan. Engkau mengatakan "Ya Tuhan! Aku bersedia melaksanakan tugasku. Hanya kepada-Mu kuabdikan seluruh hidupku, agar Engkau dapat dimuliakan di dalam diri kami, sehingga Engkau dapat menikmati kesaksian di dalam diri kami, kelompok orang ini. Aku mohon agar Engkau bekerja di dalam diri kami, sehingga aku dapat sungguh-sungguh mengasihi dan menyenangkan Engkau, dan menjadikan Engkau sebagai tujuan yang ingin kucapai." Ketika engkau mengambil beban ini, Tuhan pasti akan membuat engkau sempurna. Engkau seharusnya tidak hanya berdoa untuk dirimu sendiri, tetapi juga demi melakukan kehendak Tuhan, dan demi mengasihi Dia. Seperti itulah doa yang paling benar. Apakah engkau orang yang berdoa demi melakukan kehendak Tuhan? Sebelumnya, engkau sekalian tidak tahu cara berdoa, dan mengabaikan doa. Sekarang, engkau harus melakukan usaha terbaikmu untuk melatih dirimu berdoa. Jika engkau tidak dapat membangkitkan kekuatan di dalam dirimu untuk mengasihi Tuhan, lalu bagaimana engkau bisa berdoa? Katakanlah "Ya Tuhan! Hatiku tidak mampu sungguh-sungguh mengasihi-Mu, aku ingin mengasihi-Mu, tetapi aku kekurangan kekuatan. Apa yang harus aku lakukan? Kiranya Engkau membuka mata rohaniku dan kiranya Roh-Mu menjamah hatiku. Biarlah saat aku datang ke hadapan-Mu, aku melepaskan semua kenegatifan, tidak dihalangi oleh siapa pun, materi, atau benda apa pun, serta membuka hatiku sepenuhnya di hadapan-Mu, sedemikian rupa sehingga seluruh keberadaanku dapat kuserahkan di hadapan-Mu. Bagaimanapun Engkau ingin mengujiku, aku siap. Sekarang, aku tidak memikirkan prospek masa depanku, dan aku juga tidak terbeban oleh kematian. Dengan hati yang mengasihi-Mu, aku ingin mencari jalan kehidupan. Segala hal, segala sesuatu—semua ada di tangan-Mu; nasibku berada di tangan-Mu, dan Engkau memegang hidupku di tangan-Mu. Sekarang, aku berusaha mengasihi-Mu, dan terlepas dari apakah Engkau mengizinkan aku mengasihi-Mu, terlepas dari bagaimana Iblis mengganggu, aku bertekad untuk mengasihi-Mu." Ketika engkau menghadapi masalah ini, berdoalah dengan cara demikian. Jika engkau berdoa seperti ini setiap hari, kekuatan untuk mengasihi Tuhan secara bertahap akan meningkat. Dikutip dari "Tentang Penerapan Doa" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia" Jadilah orang yang jujur; berdoalah kepada Tuhan untuk membersihkanmu dari kelicikan di dalam hatimu. Selalu sucikan dirimu melalui doa, biarlah Roh Tuhan menjamahmu dalam doa, dan watakmu akan berubah secara bertahap. Kehidupan rohani sejati adalah kehidupan doa—itu adalah kehidupan yang dijamah oleh Roh Kudus. Proses dijamah oleh Roh Kudus adalah proses mengubah watak manusia. Kehidupan yang tidak dijamah oleh Roh Kudus bukanlah kehidupan rohani, melainkan kehidupan dalam ritual keagamaan belaka. Hanya mereka yang sering dijamah oleh Roh Kudus, dan telah dicerahkan dan diterangi oleh Roh Kudus, adalah orang yang telah memasuki kehidupan rohani. Watak manusia terus berubah saat dia berdoa. Semakin Roh Tuhan menjamahnya, semakin proaktif dan taatlah dia. Jadi, hatinya juga akan disucikan secara bertahap, dan wataknya akan perlahan-lahan berubah. Itulah dampak dari doa yang benar. Dikutip dari "Tentang Penerapan Doa" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia" Doa terutama adalah tentang berbicara dengan jujur. "Ya Tuhan! Engkau tahu kerusakan manusia. Saat ini aku telah melakukan hal tidak masuk akal lainnya. Aku memiliki motif—aku orang yang curang. Aku tidak bertindak sesuai dengan kehendak-Mu atau kebenaran. Aku bertindak menurut keinginanku dan berusaha untuk membenarkan diriku sendiri. Sekarang, aku menyadari kerusakanku. Kumohon kepada-Mu untuk lebih mencerahkanku dan memungkinkanku untuk memahami kebenaran, melakukannya, dan menyingkirkan kerusakan ini." Berbicaralah seperti ini; berikan penjelasan faktual tentang hal-hal yang faktual. Kebanyakan orang sering kali tidak berdoa dengan sungguh-sungguh; mereka hanya mengingat kembali masa lalu, dengan sedikit pengetahuan dalam pikiran mereka dan kesediaan untuk bertobat, tetapi mereka tidak merenungkan ataupun memahami kebenaran. Merenungkan firman Tuhan dan mencari kebenaran sambil berdoa adalah jauh lebih mendalam daripada sekadar kenangan dan pengetahuan. Jamahan yang melawatmu oleh pekerjaan Roh Kudus serta pencerahan dan penerangan pekerjaan-Nya yang disediakan bagimu melalui firman Tuhan, itulah yang menuntunmu pada pengetahuan sejati dan pertobatan sejati; semua ini jauh lebih mendalam daripada pemikiran dan pengetahuan manusia. Ini adalah sesuatu yang harus kauketahui dengan baik. Jika engkau hanya sibuk dengan pemikiran dan pemeriksaan yang dangkal dan sembarangan, jika engkau tidak memiliki jalan yang tepat untuk melakukan penerapan, dan jika engkau membuat sedikit kemajuan ke arah kebenaran, engkau akan tetap tidak mampu untuk berubah. Ada kalanya, misalnya, ketika orang bertekad untuk mengorbankan diri mereka dengan sungguh-sungguh untuk Tuhan, dan membalas kasih-Nya dengan tulus—tetapi, dengan keinginan ini pun, engkau mungkin tidak mengorbankan dirimu dengan banyak tenaga, dan dan hatimu mungkin tidak sepenuhnya berkomitmen untuk upaya tersebut. Namun, jika setelah berdoa dan dijamah, engkau berketetapan hati dan berkata, "Tuhan, aku bersedia menderita kesukaran; aku bersedia menerima ujian-Mu; dan aku bersedia untuk tunduk sepenuhnya kepada-Mu. Sebesar apa pun penderitaanku, aku bersedia membalas kasih-Mu. Aku menikmati kasih-Mu yang besar, dan Engkau telah membangkitkan aku, jadi—untuk ini, aku berterima kasih kepada-Mu dari lubuk hatiku, dan memberikan segala kemuliaan bagi-Mu," setelah menaikkan doa seperti itu, seluruh tubuhmu akan diberi kekuatan, dan engkau akan memiliki jalan untuk melakukan penerapan. Inilah hasil dari doa. Setelah orang berdoa, Roh Kudus mulai bekerja dalam diri mereka, mencerahkan, menerangi, dan membimbing mereka, serta memberi kepada mereka iman dan keberanian yang diperlukan untuk melakukan kebenaran. Ada orang yang membaca firman Tuhan setiap hari tanpa memperoleh hasil seperti itu, tetapi, setelah membaca firman Tuhan, jika mereka mempersekutukannya, hati mereka semakin terang, dan mereka menemukan jalan ke depan. Jika, selain itu, Roh Kudus juga sedikit menjamahmu dan memberimu sedikit bimbingan, serta sedikit beban, hasilnya tentu saja akan sangat berbeda. Jika engkau membaca firman Tuhan sendiri, engkau mungkin sedikit terjamah, dan engkau mungkin menangis, hanya untuk mendapati bahwa perasaan itu berlalu setelah beberapa saat. Namun, jika engkau menaikkan doa dengan air mata, doa yang sungguh-sungguh, atau doa yang sejati dan tulus, engkau akan diberi kekuatan yang dapat bertahan selama berhari-hari. Inilah hasil dari doa. Tujuan doa adalah agar orang-orang datang ke hadapan Tuhan dan menerima apa yang akan Dia berikan kepada mereka. Jika engkau sering berdoa, dan sering datang ke hadapan Tuhan untuk bersekutu dengan-Nya, dan memiliki hubungan yang normal dengan-Nya, hatimu akan selalu dijamah oleh-Nya, dan akan selalu menerima perbekalan-Nya—dan orang yang selalu menerima perbekalan Tuhan diubahkan, dan kondisi mereka semakin membaik. Secara khusus, ketika saudara-saudari berdoa bersama-sama, kekuatan yang sangat besar muncul sesudahnya, dan mereka merasa telah memperoleh banyak hal. Sebenarnya, mereka mungkin tidak banyak bersekutu dalam waktu-waktu mereka bersama; doalah yang membangkitkan mereka sedemikian rupa, sampai-sampai mereka tidak bisa menunggu sedetik pun untuk meninggalkan keluarga mereka dan dunia, dan mereka tidak menginginkan apa pun, dan hanya memiliki Tuhan saja sudah cukup. Sungguh iman yang luar biasa! Kuasa yang diberikan oleh pekerjaan Roh Kudus kepada manusia dapat dinikmati tanpa henti! Seberapa jauh engkau bisa melangkah tanpa mengandalkan kuasa itu, melainkan menguatkan dirimu sendiri dan bersikap angkuh saat engkau berjalan, atau bergantung pada ketekunan dan tekadmu sendiri? Tidak jauh engkau berjalan di mana engkau akan jatuh dan direndahkan; saat engkau berjalan, kekuatanmu akan gagal. Orang harus menjaga hubungan mereka dengan Tuhan sampai akhir! Namun manusia, saat dia berjalan, menyimpang jauh dari Tuhan. Tuhan adalah Tuhan, manusia adalah manusia, dan masing-masing mengikuti jalannya sendiri; Tuhan mengucapkan firman Tuhan, dan manusia menempuh jalannya sendiri, yang tidak sama dengan jalan Tuhan. Ketika orang kehilangan kekuatan dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan, mereka datang ke hadapan Tuhan untuk menaikkan doa dengan beberapa patah kata dan meminjam sedikit kekuatan. Setelah mendapatkan sedikit kekuatan, mereka kembali meninggalkan Tuhan. Dalam beberapa saat, mereka kehabisan kekuatan, dan kembali kepada Tuhan untuk meminta kekuatan lagi. Ketika bertindak seperti ini, orang tidak dapat mempertahankan kekuatannya untuk waktu yang lama; jika orang meninggalkan Tuhan, mereka tidak punya jalan ke depan. Dikutip dari "Makna Penting dan Praktik Doa" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus Akhir Zaman" Terkadang, berpaling kepada Tuhan tidak berarti meminta Tuhan untuk melakukan sesuatu menggunakan perkataan yang spesifik, atau meminta bimbingan atau perlindungan khusus kepada-Nya. Sebaliknya, ketika orang menghadapi suatu masalah, mereka dapat berseru kepada-Nya dengan tulus. Jadi, apa yang Tuhan lakukan ketika orang berseru kepada-Nya? Ketika hati seseorang tergerak dan mereka berpikir "Ya Tuhan, aku tidak dapat melakukan ini sendiri. Aku tidak tahu bagaimana melakukannya, dan aku merasa lemah dan negatif ...," ketika semua pemikiran ini muncul di dalam diri mereka, bukankah Tuhan tahu akan hal itu? Ketika semua pemikiran ini muncul di dalam diri manusia, apakah hati mereka tulus? Ketika mereka berseru kepada Tuhan dengan tulus seperti ini, apakah Tuhan berkenan untuk membantu mereka? Meskipun kenyataannya mereka mungkin tidak mengucapkan sepatah kata pun, mereka menunjukkan ketulusan, dan karena itu Tuhan berkenan untuk membantu mereka. Ketika seseorang menghadapi masalah yang sangat sulit, ketika mereka tidak memiliki siapa pun untuk berpaling, dan ketika mereka merasa sangat tidak berdaya, mereka menaruh satu-satunya harapan mereka kepada Tuhan. Seperti apa doa mereka? Bagaimana keadaan pikiran mereka? Apakah mereka tulus? Apakah ada kepalsuan pada saat itu? Ketika engkau memercayai Tuhan seolah-olah Dia adalah orang terakhir yang kauharapkan untuk menyelamatkan hidupmu, berharap bahwa Dia akan membantumu, barulah itu berarti hatimu tulus. Meskipun engkau mungkin tidak banyak bicara, hatimu telah tergerak. Artinya, engkau memberikan hatimu yang tulus kepada Tuhan, dan Tuhan mendengar. Ketika Tuhan mendengar, Dia melihat kesulitanmu, dan Dia akan mencerahkan, membimbing, dan membantumu. Dikutip dari "Orang Beriman Pertama-tama Perlu Memahami yang Sebenarnya Mengenai Tren Kejahatan di Dunia" dalam "Rekaman Pembicaraan Kristus Akhir Zaman" Adakalanya, ketika engkau sedang menikmati firman Tuhan, rohmu terjamah dan engkau merasa bahwa, tidak dapat tidak, engkau harus mengasihi Tuhan, bahwa dalam dirimu ada kekuatan dahsyat, dan bahwa tidak ada apa pun yang tidak dapat engkau singkirkan. Jika engkau merasa seperti itu, engkau telah dijamah oleh Roh Tuhan, dan hatimu telah sepenuhnya berbalik kepada Tuhan, dan engkau akan berdoa kepada Tuhan dengan berkata "Ya, Tuhan! Kami benar-benar telah Kautentukan dari semula dan Kaupilih. Kemuliaan-Mu memberiku kebanggaan, dan betapa mulia rasanya bagiku untuk menjadi salah seorang dari umat-Mu. Aku akan mengorbankan dan memberikan apa pun untuk melakukan kehendak-Mu, dan akan mengabdikan seluruh tahun-tahunku, dan semua upaya seumur hidupku, bagi-Mu." Ketika engkau berdoa seperti ini, akan ada kasih tanpa akhir dan ketaatan sejati kepada Tuhan dalam hatimu. Pernahkah engkau memiliki pengalaman seperti ini? Jika orang sering dijamah oleh Roh Tuhan, mereka secara khusus bersedia mengabdikan diri kepada Tuhan dalam doa-doanya "Ya, Tuhan! Aku ingin melihat hari kemuliaan-Mu dan aku ingin hidup bagi-Mu—tiada yang lebih berharga atau bermakna selain dari hidup bagi-Mu, dan tidak kupunyai sedikit pun keinginan untuk hidup bagi Iblis dan daging. Engkau meninggikan aku dengan memampukan aku untuk hidup bagi-Mu saat ini." Ketika engkau telah berdoa dengan cara ini, engkau akan merasa bahwa engkau, tidak dapat tidak, harus menyerahkan hatimu kepada Tuhan, bahwa engkau harus mendapatkan Tuhan, dan bahwa engkau tidak ingin mati tanpa mendapatkan Tuhan selagi engkau masih hidup. Setelah mengucapkan doa seperti itu, akan ada kekuatan yang tak terbatas dalam dirimu, tetapi engkau tidak akan tahu dari mana datang kekuatan itu; di dalam hatimu akan ada kekuatan tak terbatas, dan engkau akan memiliki suatu perasaan bahwa Tuhan itu begitu indah dan bahwa Dia patut dicintai. Pada saat inilah engkau telah dijamah oleh Tuhan. Semua orang yang memiliki pengalaman seperti itu telah dijamah oleh Tuhan. Bagi mereka yang kerap kali dijamah Tuhan, perubahan terjadi dalam hidupnya, mereka mampu membulatkan tekad mereka dan ingin untuk sepenuhnya mendapatkan Tuhan, kasih kepada Tuhan dalam hati mereka semakin kuat, hati mereka telah sepenuhnya berpaling kepada Tuhan, mereka tidak mengindahkan keluarga, dunia, keterikatan, atau masa depan mereka, dan mereka rela mengabdikan upaya seumur hidup mereka bagi Tuhan. Semua orang yang telah dijamah oleh Roh Tuhan adalah orang-orang yang mengejar kebenaran dan yang mempunyai harapan untuk disempurnakan oleh Tuhan. Dikutip dari "Kenalilah Pekerjaan Terbaru Tuhan dan Ikutilah Jejak Langkah-Nya" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia" Sekarang seharusnya engkau mampu melihat dengan jelas jalan yang ditempuh oleh Petrus. Jika engkau dapat melihat jalan Petrus dengan jelas, engkau pasti akan yakin tentang pekerjaan yang sedang dikerjakan saat ini, sehingga engkau tidak akan mengeluh atau bersikap pasif, atau merindukan apa pun. Engkau harus mengalami suasana hati Petrus pada saat itu Petrus dilanda kesedihan; dia tidak lagi meminta masa depan atau berkat. Petrus tidak mencari keuntungan, kebahagiaan, ketenaran, atau kekayaan di dunia; dia hanya berusaha menjalani kehidupan yang paling bermakna, yaitu membalas kasih Tuhan dan mempersembahkan apa yang dianggapnya paling berharga kepada Tuhan. Kemudian barulah Petrus merasa puas dalam hatinya. Petrus sering berdoa kepada Yesus dengan kata-kata "Tuhan Yesus Kristus, aku pernah mengasihi-Mu, tetapi aku tidak pernah sungguh-sungguh mengasihi-Mu. Meskipun aku berkata aku beriman kepada-Mu, aku tidak pernah mengasihi-Mu dengan hati yang tulus. Aku hanya mengagumi-Mu, memuja-Mu, dan merindukan-Mu, tetapi aku tidak pernah mengasihi-Mu atau sungguh-sungguh beriman kepada-Mu." Petrus selalu berdoa untuk membuat keputusannya, dan dia selalu didorong oleh perkataan Yesus dan mendapatkan motivasi darinya. Kemudian, setelah pengalamannya selama beberapa waktu, Yesus mengujinya, menggugahnya agar lebih merindukan-Nya. Petrus berkata "Tuhan Yesus Kristus! Betapa aku merindukan-Mu, dan rindu untuk memandang-Mu. Kekuranganku sangat banyak, dan aku tidak mampu membalas kasih-Mu. Kumohon agar Engkau segera membawaku pergi. Kapan Engkau akan membutuhkanku? Kapan Engkau akan membawaku pergi? Kapan aku akan sekali lagi memandang wajah-Mu? Aku tidak ingin hidup lebih lama di dalam tubuh ini, terus menjadi rusak, dan aku tidak mau lagi memberontak. Aku siap mempersembahkan segala milikku kepada-Mu sesegera mungkin, dan aku tidak mau lagi membuat-Mu sedih." Beginilah cara Petrus berdoa, tetapi pada saat itu dia tidak tahu apa yang akan disempurnakan Yesus dalam dirinya. Dalam penderitaannya selama ujian, Yesus kembali menampakkan diri kepadanya dan berkata "Petrus, Aku ingin menyempurnakanmu, sehingga engkau menjadi buah, yang merupakan perwujudan penyempurnaan-Ku akan dirimu, dan yang akan Kunikmati. Dapatkah engkau sungguh-sungguh menjadi kesaksian bagi-Ku? Sudahkah engkau melakukan apa yang Kuminta? Sudahkah engkau hidup dalam perkataan yang Kuucapkan? Engkau pernah mengasihi-Ku, tetapi walaupun engkau mengasihi-Ku, sudahkah engkau hidup dalam-Ku? Apa yang telah kaulakukan untuk-Ku? Engkau menyadari bahwa engkau tidak layak menerima kasih-Ku, tetapi apa yang telah kaulakukan untuk-Ku?" Petrus menyadari bahwa dia belum pernah melakukan apa pun untuk Yesus dan mengingat sumpahnya di masa lalu untuk memberikan hidupnya kepada Tuhan. Oleh karena itu, Petrus tidak mengeluh lagi, dan doa-doanya sejak saat itu menjadi jauh lebih baik. Petrus berdoa, ujarnya "Tuhan Yesus Kristus! Aku pernah meninggalkan-Mu, dan Engkau juga pernah meninggalkanku. Kita pernah hidup berjauhan, dan pernah tinggal bersama berdampingan. Namun Engkau mengasihiku lebih dari segalanya. Aku telah berulang kali memberontak terhadap-Mu dan berulang kali mendukakan-Mu. Bagaimana aku bisa melupakan hal-hal seperti itu? Aku selalu mengingat dan tidak pernah melupakan pekerjaan yang telah Engkau lakukan terhadapku dan apa yang telah Engkau percayakan kepadaku. Aku telah melakukan segala sesuatu yang kubisa dengan pekerjaan yang telah Engkau lakukan terhadapku. Engkau tahu apa yang dapat kulakukan, dan Engkau lebih tahu peran apa yang dapat kumainkan. Aku ingin tunduk pada pengaturan-Mu, dan aku akan mempersembahkan segala yang kumiliki kepada-Mu. Hanya Engkau yang tahu apa yang dapat kulakukan untuk-Mu. Walaupun Iblis sering kali memperdayaku dan aku memberontak terhadap-Mu, aku percaya Engkau tidak mengingatku karena pelanggaran-pelanggaran itu, dan Engkau tidak memperlakukanku berdasarkan pelanggaran-pelanggaran itu. Aku ingin mempersembahkan seluruh hidupku kepada-Mu. Aku tidak meminta apa pun, dan tidak memiliki harapan atau rencana lain; aku hanya ingin bertindak sesuai dengan maksud-Mu dan melakukan kehendak-Mu. Aku akan minum dari cawan-Mu yang pahit, dan aku siap menjalankan perintah-Mu." Dikutip dari "Cara Petrus Mengenal Yesus" dalam "Firman Menampakkan Diri dalam Rupa Manusia" 55KESb. 437 64 150 274 368 31 340 471 193

apa arti orang berdoa menjadi orang benar